Sukses

Duh, Gadis 13 Tahun Ingin Buat Video Porno Usai Baca e-Book Cabul

Melissa Crighton (45) tidak pernah menyangka putrinya yang berusia 13 tahun sedang merencanakan membuat video seks dengan sahabatnya.

Anak-anak kini dengan mudahnya mendapat informasi berbau seks dari internet. Tak hanya dari video porno, e-book cabul tersedia di dunia maya. Melissa Crighton (45) tidak pernah menyangka putrinya yang berusia 13 tahun sedang merencanakan membuat video seks dengan sahabatnya setelah membaca e-book X-rated.

Crighton menangkap anaknya dengan seorang sahabatnya membaca `It's All About The Sex Face: A Guide To Becoming A Celebrity`. Di e-book itu ada beberapa tips yang menjelaskan cara menghasilkan video seks agar cepat tenar.

E-book seharga 1,02 Poundsterling itu di-download dari Amazon dengan menggunakan Kindle ibunya dan mengklaim membuat yang ingin terkenal tanpa bakat.

Crighton tentu khawatir melihat kenyataan yang ada di hadapannya. Ia kemudian meminta penerbit memberikan peringatan khusus sebagai upaya melindungi anak-anak.

Crighton dari Hampstead barat, London utara, mengatakan, putrinya itu membaca langkah-langkah untuk membuat video seks bagaimana memproduksinya, bagaimana menjadi bintang, dna bagaimana membocorkannya.

"Saya menyela mereka dan mengambil Kidle dan berbicara kepada mereka,`Ini bukan buku yang harus kamu baca`," kata Crighton seperti dikutip Dailymail, Jumat (23/8/2013)..

"Ini lebih mudah diakses dibanding pergi ke toko, sehingga lebih sulit memonitor apa yang anak baca," katanya menambahkan.

Sejumlah artis yang terlibat rekaman seks yang bocor di internet seperti sosialita Paris Hilton, Kim Kardashian, dan Pamela Anderson. Namun, rekaman tersebut ada yang membuat karier artis menjadi melonjak.

Dengan kejadian tersebut, badan amal untuk anak-anak di Inggris, NSPCC, mendesak semua orangtua untuk memantau bacaan ebook anak-anaknya dan mengingatkan semua pengecer buku baik yang online atau offline bertanggung jawab melindungi anak dari materi yang dewasa.

Popularitas e-book yang meningkat pesat menimbulkan kekhawatiran baru anak-anak bisa mengakses sastra dewasa.

Jon Brown, dari Kepala Pelecehan Seksual di NSPCC mengatakan, orangtua harus berbicara ke anaknya tentang risiko video porno.

"Berbicaralah dengan mereka secara khusus tentang risiko melakukan rekaman video porno dan jika itu diterima tangan yang salah, itu bisa menjadi virus online," jelas Brown.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.