Sukses

Tumor Otak, yang Bisa Mengancam Jiwa

Otak juga rentan terkena penyakit, salah satunya sel tumor.

Otak adalah organ yang paling penting dalam tubuh manusia. Mengapa? Sebab, seluruh bagian dari tubuh Anda dikendalikan oleh organ otak. Selain itu, pikiran manusia berpusat pada otak. Namun, otak juga rentan terkena penyakit, salah satunya sel tumor.

Penyakit ini tidak selalu membahayakan jiwa, namun, bila tidak ditangani dengan serius mereka akan semakin parah dan nyawa Anda dapat terancam. Berikut penjelasan selengkapnya mengenati penyakit tumor otak seperti dikutip Mayo Clinic, Rabu (21/8/2013):
 
Deskripsi

Tumor terbentuk akibat pertumbuhan sel yang abnormal. Hal ini dapat terjadi pada otak yang dalam istilah medis disebut dengan penyakit tumor otak. Namun, penyakit ini tak selalu berbahaya. Sebab, sel tumor ada yang jinak dan ganas. Sel tumor tidak selalu muncul pada otak secara langsung (tumor otak primer), tapi mungkin merupakan hasil penyebaran dari bagian tubuh lain yang kemudian menyerang bagian otak Anda (tumor otak sekunder atau metastasis). Meskipun sel tumor ada yang tergolong jinak dan tidak membahayakan tubuh, namun hal itu tetap harus mendapatkan pengobatan secara cepat dan tepat. Sebab, bila tidak tumor otak dapat semakin memburuk dan menyebabkan komplikasi. Jenis komplikasi yang ditimbulkan pun bervariasi, tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh. Berikut jenis komplikasi yang mungkin dapat Anda alami:

1. Tubuh melemah

Pada penyakit ini, otak menjadi organ sasarannya. Bila Anda mengalami hal ini, organ otak Anda akan mengalami kerusakan dan semakin lama akan semakin parah. Jika tumor menyerang bagian otak yang berfungsi mengontrol kekuatan tubuh, tentunya tubuh Anda akan menjadi lemah, mungkin seperti orang lumpuh atau orang yang mengalami penyakit stroke.

2. Gangguan penglihatan

Tumor otak dapat merusak saraf yang terhubung ke mata atau ke bagian dari otak yang berfungsi memproses informasi visual (visual korteks). Bila hal ini terjadi, penglihatan Anda akan terganggu, misalnya penglihatan menjadi ganda dan lahan penglihatan menjadi berkurang.

3. Sakit kepala

Tumbuhnya sel tumor pada organ otak dapat menyebabkan meningkatnya tekanan dalam otak itu sendiri. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit pada kepala. Namun, rasa sakit ini juga dapat timbul akibat cairan yang ada dalam otak (hidrosefalus). Sakit kepala memang menjadi penyakit yang biasa Anda alami. Namun, bila rasa sakit itu tidak kunjung sembuh dan disertai dengan mual dan muntah, mungkin ada tumor pada otak Anda.

3. Perubahan kepribadian

Kepribadian seseorang juga dapat berubah akibat adanya sel tumor pada organ otak. Perilaku seseorang pun dapat ikut berubah.

4. Gangguan pendengaran

Tumor otak yang mempengaruhi saraf pendengaran, terutama neuromas akustik, dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran.

5. Kejang

Tumor otak menyebabkan otak mengalami iritasi. Hal inilah yang kemudian menyebabkan Anda mengalami kejang-kejang.

Jenis komplikasi tersebut sekaligus menjadi gejala dari penyakit ini.

Gejala

Tanda-tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini sangatlah bervariasi, tergantung pada ukuran, lokasi, dan tingkat pertumbuhan dari sel tumor. Namun, bila Anda mengidap penyakit tumor otak, umumnya Anda akan mengalami tanda-tanda seperti berikut ini:

  • Sering mengalami sakit kepala dan semakin lama semakin parah
  • Pola sakit kepala sering mengalami perubahan
  • Mual dan muntah tanpa sebab
  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, ganda, atau bahkan hilang
  • Masalah pada pendengaran
  • Bagian tubuh tertentu mengalami mati rasa dan tidak dapat digerakkan
  • Sulit mengatur keseimbangan
  • Sulit berbicara
  • Kepribadian dan perilaku mengalami perubahan
  • Kejang

Penyebab

Tumor otak dibagi menjadi dua jenis, yaitu tumor otak primer dan tumor otak sekunder. Hal yang membedakan keduanya adalah awal pertumbuhan dari sel otak. Faktor penyebab dari kedua jenis penyakit tersebut juga berbeda. Berikut penjelasannya:

1. Tumor otak primer

Pada jenis ini, sel tumor mulai tumbuh pada organ otak atau dalam jaringan yang dekat dengan organ otak, seperti dalam membran otak (meninges), saraf kranial, kelenjar pituitary, atau kelenjar pineal. Tumor otak primer dapat terjadi akibat sel-sel normal mengalami kesalahan mutasi dalam DNA mereka. Mutasi inilah yang menyebabkan sel terus bertumbuh dan membelah. Mereka akan terus hidup ketika sel-sel sehat akan mati. Akibatnya, terbentuklah massa sel abnormal yang kemudian membentuk tumor. Jenis tumor otak primer sangatlah beragam, misalnya meningioma, pineoblastoma, dan masih banyak lagi. Namun, bila dibandingkan dengan tumor otak sekunder, tumor otak primer lebih jarang terjadi.

2. Tumor otak sekunder

Jenis tumor ini merupakan hasil dari adanya sel kanker yang tumbuh di tempat lain dalam tubuh Anda yang kemudian menyebar atau bermetastasis ke organ otak. Bila dibandingkan dengan tumor otak primer, jenis tumor otak ini lebih sering dialami oleh manusia, khususnya pada orang yang memiliki riwayat penyakit kanker. Setiap jenis penyakit kanker dapat menyebar ke organ otak, namun selama ini mayoritas adalah pengidap penyakit kanker pada payudara, usus besar, ginjal, paru-paru, dan melanoma.

Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan sel-sel tumbuh dengan abnormal. Selain itu, ada beberapa faktor yang turut menjadi penyebab penyakit tumor otak sekaligus meningkatkan risiko dari penyakit ini. Faktor-faktor tersebut, antara lain:

3. Riwayat keluarga

Bila keluarga Anda ada yang mengidap penyakit tumor otak, hal itu dapat menurun kepada Anda secara genetik. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan risiko tumor otak.

4. Ras

Umumnya, tumor otak lebih sering dialami oleh orang dengan ras kulit putih.

5. Usia

Seiring dengan bertambahnya usia, risiko dari penyakit tumor otak ikut meningkat. Namun, anak-anak juga sudah bisa terserang oleh penyakit ini, khusunya dengan jenis medulloblastomas.

6. Paparan radiasi

Orang-orang yang telah dan sering terkena paparan radiasi pengion, radiasi yang menggunakan ion, akan lebih berisiko mengalami tumor otak. Jenis radiasi ini biasanya digunakan pada pengobatan sel kanker. Radiasi dari perangkat elektronik, seperti ponsel, microwave, dan lain sebagainya, yang sering dikaitkan oleh penyakit ini, belum terbukti dapat menjadi faktor penyebabnya.

7. Paparan bahan kimia

Orang yang bekerja di industri tertentu, yang mungkin sering terkena bahan kimia, akan memiliki peningkatan risiko tumor otak.

Pengobatan

Pertama-tama, dokter akan melakukan sejumlah tes dan prosedur untuk memastikan apakah Anda positif mengidap penyakit tumor otak atau tidak. Berikut beberapa jenis tes dan prosedur yang biasanya dilakukan oleh dokter:

1. Pemeriksaan neurologis

Pada jenis pemeriksaan ini, dokter akan memeriksa penglihatan, pendengaran, keseimbangan, koordinasi, dan refleks pada tubuh Anda.

2. Tes pencitraan

Beberapa jenis tes pencitraan yang ada pada dunia kedokteran adalah magnetic resonance imaging (MRI), computerized tomography (CT), dan tomografi emisi positron (PET). Namun, MRI lah yang paling sering digunakan untuk membantu mendiagnosis tumor otak. Biasanya, sebelum melakukan tes MRI, dokter akan menyuntikkan pewarna melalui pembuluh darah yang ada pada lengan Anda. Hal ini dapat mempermudah dokter untuk melihat apakah ada sel tumor dalam tubuh Anda. Selain itu, dokter mungkin dapat melakukan CT scan pada bagian dada Anda guna melihat apakah tumor tersebut timbul akibat penyebaran dari sel kanker dari bagian tubuh lainnya.

Setelah melakukan pemeriksaan dan menunjukkan Anda positif menderita tumor otak, dokter biasanya akan merujuk Anda untuk melakukan pengobatan. Pengobatan harus dilakukan dengan cepat guna mencegah penyakit ini bertambah parah dan menyebar ke bagian lain dalam tubuh. Pilihan pengobatan juga tergantung pada jenis, ukuran dan lokasi tumor, serta kesehatan Anda secara keseluruhan dan preferensi Anda. Dokter Anda dapat menyesuaikan pengobatan agar sesuai dengan situasi tertentu. Berikut jenis pengobatan yang biasanya akan direkomendasikan dokter untuk mengobati tumor pada otak Anda:

3. Biopsi

Dokter akan mengumpulkan dan melakukan pengujian pada sampel jaringan abnormal. Biopsi biasanya dilakukan dengan menggunakan jarum agar dapat mencapai daerah yang sensitif dalam otak Anda yang mungkin akan rusak bila Anda melakukan operasi. Jarum tersebut akan dimasukkan ke dalam lubang kecil atau yang biasa disebut dengan lubang duri, kemudian akan masuk ke dalam tengkorak kepala Anda. Jaringan akan dihapus menggunakan jarum dan dipandu oleh CT atau MRI scan. Sampel biopsi kemudian akan dilihat di bawah mikroskop untuk menentukkan apakah sel kanker itu jinak atau ganas. Informasi tersebut sangat membantu untuk menentukan pengobatan.

4. Terapi radiasi

Pada jenis terapi ini digunakan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X atau proton, untuk membunuh sel tumor. Terapi radiasi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin radiasi eksternal yang berada di luar tubuh atau dengan menempatkan radiasi dalam tubuh Anda yang berdekatan dengan sel tumor, meskipun hal ini jarang dilakukan. Kebanyakan dari pengidapnya akan dirujuk untuk melakukan terapi radiasi eksternal di mana pancaran radiasi dapat terfokus pada area otak Anda yang ditempeli oleh sel tumor. Namun, bila sel kanker telah menyebar, terapi radiasi ini akan diterapkan di seluruh bagian dari organ otak. Terapi radiasi akan menimbulkan efek samping, tergantung pada jenis dan dosis radiasi yang Anda terima. Biasanya, setelah melakukan jenis pengobatan ini, Anda akan mengalami kelelahan, sakit kepala, dan kulit kepala mengalami iritasi.

5. Radiosurgery

Pada jenis pengobatan ini, dokter akan menggunakan beberapa buah balok radiasi guna membunuh sel-sel tumor, di daerah yang sangat kecil sekalipun. Pancaran radiasi tidak terlalu kuat, namun pada titik di mana terdapat balok radiasi, pancaran radiasi akan lebih kuat dan dosisnya lebih besar. Efek samping yang dimunculkan antara lain kelelahan, sakit kepala, dan menimbulkan rasa mual.

6. Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat untuk membunuh sel tumor. Obat kemoterapi ada dua jenis yaitu obat dalam bentuk pil atau obat yang disuntikkan ke dalam vena (intravena). Namun, yang paling sering digunakan untuk mengobati tumor otak adalah obat pil, yaitu temozolomide (Temodar). Jenis lain dari kemoterapi dapat digunakan selama operasi. Ketika dokter menghilangkan tumor pada otak, dokter akan menempatkan satu atau lebih cakram di bagian yang terkena sel tumor. Cakram ini perlahan-lahan akan melepaskan obat kemoterapi dan dapat berfungsi selama beberapa hari. Jenis pengobatan ini juga dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, dan rambut rontok.

7. Terapi obat yang ditargetkan

Jenis pengobatan ini dapat menyebabkan sel kanker mati. Dokter akan menerapkan obat dengan cara menyuntikkannya ke dalam pembuluh darah (intravena) guna menghentikan pembentukkan pembuluh darah baru, memotong suplai darah ke tumor, sekaligus membunuh sel-sel tumor.

8.Operasi

Jika sel tumor berada pada tempat yang mudah diakses dan memungkinkannya untuk disembuhkan dengan operasi, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda untuk melakukan operasi. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan sebanyak mungkin sel tumor pada otak Anda. Bila sel tumor masih berukuran kecil, sel tumor tersebut lebih mudah untuk dipisahkan dari jaringan otak yang berada di sekitarnya. Namun, ada juga sel tumor yang tidak dapat dipisahkan dari jaringan di sekitarnya, yang mungkin disebabkan oleh letak sel tumor yang berdekatan dengan daerah sensitif di otak Anda. Hal ini membuat operasi berisiko dan dapat mengancam nyawa. Namun, bila Anda melakukan pembedahan untuk mengobati penyakit tumor otak, Anda dimungkinkan mengalami infeksi dan pendarahan. Selain itu, operasi juga dapat menimbulkan risiko lain tergantung pada letak sel tumor. Misalnya, operasi pada tumor dekat saraf yang terhubung ke mata Anda mungkin membawa risiko kehilangan penglihatan.

Setelah melakukan pengobatan, biasanya dokter akan merekomendasikan kepada Anda untuk melakukan rehabilitasi guna memulihkan kondisi Anda. Dokter mungkin akan memberikan beberapa pilihan rehabilitasi, seperti:

  • Terapi fisik - membantu Anda untuk memperoleh kembali keterampilan motorik yang hilang dan menguatkan otot Anda yang sebelumnya melemah.
  • Terapi okupasi - hal ini dapat membantu Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari, walaupun baru saja melakukan pengobatan.
  • Terapi pidato - hal ini dikhususkan bagi mereka yang mengalami gangguan dan kesulitan berbicara akibat mengalami tumor otak. Anda akan dibantu oleh ahli patologi wicara untuk melancarkan kemampuan berbicara Anda.
  • Les - hal ini dilakukan untuk mengembalikan memori ingatan Anda yang mungkin hilang akibat tumor otak. Selain itu, kemampuan berpikir Anda akan dilatih kembali.

Selain jenis pengobatan yang telah disebutkan di atas, Anda juga dapat melakukan beberapa jenis pengobatan komplementer dan alternatif yang mungkin dapat membantu Anda mengatasi gejala-gejala yang ditimbulkan dari tumor otak. Anda dapat melakukan akupuntur, hipnose, meditasi, terapi musik, dan latihan relaksasi. Namun, belum ada bukti bahwa pengobatan alternatif dapat menyembuhkan tumor otak. Meskipun begitu, pengobatan alternatif dapat membantu Anda mengatasi efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan tumor otak.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.