Sukses

Jantung, Penyakit yang Muncul Tiba-tiba dan Sangat Mematikan

Di dunia penyakit jantung masih merupakan ancaman. Serangan jantung juga bisa muncul tiba-tiba.

Di dunia penyakit jantung masih merupakan ancaman. Serangan jantung juga bisa muncul tiba-tiba. Hal ini membuat penderitanya seringkali kewalahan.

Begitu juga di Jakarta, seperti dikatakan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati MKes beberapa waktu lalu, bahwa penyakit jantung masih merupakan pembunuh nomor satu di Jakarta. Hal tersebut dikatakan Dien akibat tingginya aktivitas dan pola hidup yang tidak sehat.

Jadi apa sebenarnya penyakit jantung dan bagaimana pencegahannya? dikutip dari laman WebMD, Kamis (15/8/2013) berikut ini pembahasannya.

Deskripsi

dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM pernah menyampaikan, jantung memiliki fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Tapi tidak semudah itu, karena jantung juga menerima darah dari seluruh tubuh untuk dikirim ke paru-paru untuk dibersihkan.

Kerja pompa jantung ini jelas dipengaruhi aktifitas dan asupan minum kita. Apalagi jika kerja pompa jantung sudah menurun, aktifitas fisik yang berat pasti akan memperberat kerja jantung dan bagi orang yang memang sudah mengalami gangguan jantung kerja fisik dapat menyebabkan sakit jantungnya kambuh.

Penyebab penyakit jantung

Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah yang terjadi ketika dinding pembuluh darah menebal karena adanya lemak dan plak. Penyempitan atau penyumbatan arteri inilah yang menyebabkan penyakit jantung.

Sementara kondisi yang menyumbat arteri koroner dengan lemak, plak kalsifikasi disebut juga penyakit jantung koroner.

Pencegahan

Beberapa risiko penyakit jantung bisa ada karena keturunan dan pola hidup yang tidak baik. Tapi penyakit ini bisa dihindari dengan pencegahan ini.

1. Menjaga Kolesterol tetap stabil

Kolesterol baik HDL, kolesterol jahat LDL, dan kolesterol total harus stabis. Lakukan pemeriksaan rutin

2. Turunkan tekanan darah tinggi

Hindari melakukan aktivitas yang berlebihan dan hindari makanan yang dapat memicu tekanan darah tinggi.

3. Diet

Mencegah penyakit jantung bisa dimulai dengan diet sehat. Apalagi bagi Anda yang mengalami obesitas. Obesitas dikaitkan dengan kerja jantung yang berat karena kelebihan lemak.

4. Olahraga

Tidak perlu olahraga yang berat. Cukup berjalan kaki rutin bisa membantu menurunkan risiko jantung .

5. Berhenti Merokok

Sudah banyak yang tahu itu buruk bagi paru-paru dan jantung Anda.

6. Manajemen stres

Stres juga diketahui merupakan pemicu penyakit jantung.

7. Hindari minuman beralkohol

8. Vitamin E

Vitamin E merupakan antioksidan. Zat ini dapat melawan radikal bebas berbahaya. Sehingga dapat membantu Anda mengurangi risiko penyakit jantung.

9. Terapi hormon

Dokter pernah berpikir terapi hormon akan melindungi wanita dari penyakit jantung. Itu tidak lagi terjadi. Berikut alasannya.

Gejala

1. Angina

Dokter menyebutnya angina pektoris atau nyeri dada. Pada kondisi ini nyeri bukan hanya terjadi di bagian jantung. Rasa nyeri ini dapat terjadi di bagian lain, seperti tulang dada, punggung bagian atas, bahu, leher, dan bagian tak terduga seperti rahang.

2. Kelelahan

Sekitar 70 persen ini merupakan gejala awal dari penyakit jantung, akibat kurangnya oksigen menuju jantung. Biasanya hal ini diakibatkan oleh aktivitas yang berlebihan sehingga menyebabakan kelelahan.

3. Berkeringat

Tangan atau bagian tubuh berkeringat walaupun tidak beraktivitas. Ini merupakan salah satu indikasi penyakit jantung yang juga ditandai dengan wajah yang memucat.

4. Pusing dan Mual

Kondisi ini sering dirasakan penderita jantung yang mengalami gangguan pencernaan. Jika sudah parah, Anda tak hanya mengalami pusing atau sakit di bagian kepala saja, melainkan Anda dapat pingsan karena tak kuat menahan sakit.

5. Sesak Napas

Penderita akan mengalami ketidakmampuan mengatur pernapasan. Ini dapat disebabkan karena rasa lelah yang berlebihan mengeluarkan emosi, berjalan kaki menaiki tangga, atau usai beraktivitas berat.

6. Susah Tidur atau Insomnia

Inilah yang menyebabkan meningkatnya penyakit jantung koroner pada wanita. Beberapa studi menyebutkan kondisi sulit tidur atau insomnia ini dapat memicu jantung.

7. Gangguan irama jantung

Irama jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan fungsi pompa jantung gagal.


Penyakit jantung Koroner

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi (hipertensi) atau penyakit arteri koroner. Kondisi ini akan mengakibatkan pembesaran jantung Kardiomegali. Jantung koroner juga dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat seperti kurang latihan, merokok dan pola makan yang tidak seimbang.

Diagnosa

Langkah pertama, Anda dapat melakukan tes ke dokter. Berikut adalah penjelasannya yang kira-kira akan dokter lakukan:

1. Tes EKG

2. Rontgen X-Ray

3. Tes tingkat stres

4. Tilt Table Test

5. Echocardiogram (seperti tes USG, tapi pada jantung)

6. Kateterisasi Jantung

Kateterisasi jantung disebut juga angiogram koroner. Hal ini akan membantu dokter melihat apa yang terjadi di dalam pembuluh darah di jantung.

7. Elektrofisiologi

Elektrofisiologi (EP) akan dilakukan untuk mengukur irama jantung, merekam aktivitas denyut jantung dan jalan darah ke jantung Anda.

8. CT scan Jantung

Computed tomography (CT scan) jantung dapat memvisualisasikan anatomi hati Anda.

9. Infark Biopsi

Hal ini dilakukan ketika dokter menggunakan kateter khusus untuk menghilangkan sepotong jaringan jantung di Anda untuk pemeriksaan.

10. MRI
MRI adalah cara yang bagus untuk melihat bagaimana jantung Anda bekerja.

11. Pericardiocentesis

Pericardiocentesis berarti menggunakan jarum untuk mendapatkan sampel cairan dalam kantung yang mengelilingi jantung.

Pengobatan

Pengobatan untuk penderita jantung hingga saat ini adalah bedah bypass atau pemasangan ring (stent). Keduanya bertujuan untuk melancarkan aliran darah ke bagian jantung. Bedanya, pemasangan ring dilakukan melalui kateter yang diarahkan ke bagian arteri yang mengalami penyempitan yang nantinya ada balon. Kemudian balon ditinggal dan dikembangkan hingga arteri melebar.

Sedangkan bypass merupakan prosedur untuk menyediakan jalan pintas dari pembuluh darah arteri yang terhalang timbunan lemak ke aorta.

(Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini