Sukses

Ikan Pacu Gemar Gigit Testis Perenang, Jangan Lupa Pakai Celana!

Pria yang senang berenang di perairan luas jangan lupa mengenakan celana Anda. Jika tidak, siap-siap kehilangan testis Anda.

Pria yang senang berenang di perairan luas jangan lupa mengenakan celana Anda. Apalagi jika pria berenang di Skandinavia, jangan sekali-kali berenang telanjang (skinny dipper). Jika tidak, siap-siap kehilangan testis (biji kelamin) Anda.

Seekor ikan Pacu yang sekilas terlihat ramah akan berubah menjadi mengerikan ketika melihat testis. Tampaknya ikan itu melihat bagian dari kelamin pria tersebut seperti sesuatu yang manis dan renyah.

Pihak berwenang memperingatkan, ikan Pacu, yang mirip dengan Piranha paling senang menggigit testis pria dengan rahangnya yang kuat itu.

Berdasarkan laporan CNN dan dikutip Huffington Post, Senin (12/8/2013), nelayan Denmark menemukan makhluk kecil yang mengerikan itu di Selat Oresund. Ikan yang berasal dari Amerika Selatan tersebut bisa tumbuh hingga 24 kilogram (Kg) dan memiliki gigi raksasa dan wajahnya terlihat marah. Namun, ikan ini lebih ramah ketimbang saudaranya Piranha. Setidaknya hingga ia melihat testis.

Meski giginya menakutkan namun tak setajam piranha, tapi gigi ikan Pacu mampu memutus tali pancing dan jari Anda. Ikan Pacu memang vegetarian, tak seperti sepupunya yang makan daging. Tapi, jika melihat testis ikan itu jadi menakutkan. Ikan ini paling senang makan kacang-kacangan, sehingga ia terkecoh ketika melihat testis sebagai makanan favoritnya.

Para Ahli di Natural History Museum of Denmark memperingatkan, siapapun yang memilih berenang di Oresund tetap kenakan pakaian renang dengan benar.

Warga di Papua Nugini mengetahui ikan itu setelah kasus gigitan testis yang fatal. Dua nelayan meninggal dunia karena kehabisan darah usai Ikan Pacu mengunyah testisnya. Media Metro memberitakan, memang insiden itu jarang terjadi.

Tahun lalu, dua Ikan pacu dilaporkan terlihat di Danau Lou Yaeger di Illinois.

Keberadaan ikan eksotis itu di perairan di Skandinavia masih misteri. Namun, pejabat setempat berpikir kolektor ikan eksotis yang melepaskan hewan peliharaannya ke perairan. Namun, jika ketahuan membuang ikan itu bisa dikenakan pidana.

"Pemilik akuarium amatir dan nelayan ikan bisa jadi tertuduhnya ketika kita menemukan ikan yang bukan di tempat semestinya," ujar Ahli Museum Peter Rask Moller.

Ahli museum juga akan memeriksa genetik Ikan Pacu yang ditemukan dari jaring nelayan untuk mempelajari si ikan lebih lanjut.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.