Sukses

Ibu Hamil Penting Konsumsi Asam Folat untuk Cegah Janin Cacat

Para calon ibu sudah dianjurkan mengonsumsi asam folat selama tiga bulan pertama di usia kehamilannya.

Kehamilan menjadi momen yang ditunggu setiap pasangan dalam jalinan pernikahan. Tidak sedikit yang merasa cemas dengan penyakit yang bisa saja menyerang saat janin masih dalam kandungan.

Para ahli sedang menguji apakah suplemen yang dikonsumsi pada awal kehamilan dapat mengurangi risiko cacat termasuk spina bifida.

Spina bifida adalah kondisi yang terjadi ketika janin berkembang di dalam rahim dan tulang belakangnya tidak membentuk dengan benar (cacat tabung saraf).

Seperti dikutip Mirror, Minggu (11/8/2013) para calon ibu sudah dianjurkan mengonsumsi asam folat selama tiga bulan pertama di usia kehamilannya.

Namun data menunjukkan asam folat tidak dapat mencegah penyakit cacat tabung saraf ini. Tim peneliti dari Great Ormond Street Hospital sedang menyelidiki apakah perempuan dapat menggunakan pil harian yang digabungkan dengan suplemen asam folat.

Salah satu alasan mengapa asam folat mungkin tidak bekerja yakni adanya 'penyumbatan' genetik yang mempengaruhi metabolisme dalam sel.

Suplemen baru mencakup nukleotida mampu melewati penyumbatan ini, meningkatkan efek asam folat dan memastikan pertumbuhan sel-sel penting.

Pengujian dilakukan pada tikus dengan suplemen baru menghasilkan penurunan sebanyak 85% risiko cacat tabung saraf.

Professor of Developmental Neurobiology di Institute of Child Health (ICH), Nicholas Greene mengatakan "Kami masih dalam tahap awal penelitian ini, tapi kami berharap bahwa hasil yang menjanjikan pada tikus akhirnya dapat direplikasi dengan cacat tabung saraf manusia".

Nukleotida dapat meningkatkan efek asam folat dan mengurangi risiko spina bifida pada ibu hamil.

Cacat tabung saraf mempengaruhi sekitar satu dari 1.000 bayi di Inggris setiap tahunnya dan terjadi jika ada masalah dengan perkembangan normal dari sistem saraf.

Sekitar 28 hari setelah pembuahan, sumsum tulang belakang berkembang sehingga tabung terbuka yang kemudian tertutup.

Jika proses ini tidak terjadi dengan benar, spina bifida dapat mengakibatkan, berpotensi kesulitan belajar, cacat atau bahkan sumsum tulang belakang terbuka.

Departemen Kesehatan merekomendasikan perempuan mengonsumsi suplemen harian 400 mikrogram asam folat (juga dikenal sebagai vitamin B9) ketika menginginkan hamil dan untuk 12 minggu pertama kehamilan.

Prof Greene mengatakan bahwa, untuk saat ini perempuan harus terus mengonsumsi suplemen asam folat.

"Sementara kami melanjutkan penelitian kami ke pengobatan baru ini, penting untuk menekankan bahwa suplemen asam folat tetap sebagai pencegahan yang paling efektif terhadap cacat tabung saraf, dan saat ini tersedia untuk wanita yang sedang merencanakan punya bayi," jelasnya.

Penelitian sebelumnya oleh tim yang sama telah menemukan bahwa vitamin tertentu seperti inositol, juga memiliki efek perlindungan dan ini sekarang sedang diuji klinis.

Data resmi dari European Surveillance of Congenital Anomalies (EUROCAT) menunjukkan ada 390 kelahiran hidup bayi dengan cacat tabung saraf antara tahun 2007 dan 2011 di Inggris dan Irlandia.

Sebanyak 1.219 kehamilan berakhir cacat tabung saraf dan kemungkinan komplikasi lainnya. Penelitian yang dipublikasikan dalam journal Brain ini didanai oleh Wellcome Trust, Medical Research Council dan Newlife Foundation for Disabled Children.(Mia/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini