Sukses

Pria yang Tidak Sarapan Berisiko Kena Serangan Jantung

Menurut peneliti, pria yang melewatkan sarapannya, mungkin akan berisiko tinggi terkena serangan jantung di usia muda.

Sebuah penelitian di Washington, AS menemukan hubungan sarapan dan penyakit jantung. Menurut peneliti, pria yang melewatkan sarapannya, mungkin akan berisiko tinggi terkena serangan jantung di usia muda.

Studi yang melibatkan 27.000 orang ini juga menemukan bahwa yang tidak sarapan memiliki risiko 27 persen cenderung meninggal akibat penyakit jantung koroner.

Risiko tersebut disebutkan mulai di usia 45 hingga 82 tahun. Pria yang paling berisiko itu disebut peneliti mungkin perokok atau pernah merokok, belum menikah, kurang aktif secara fisik dan minum banyak alkohol.

"Melewatkan sarapan dapat menyebabkan satu atau lebih faktor risiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes," kata Leah Cahill, penulis utama studi dan peneliti di Harvard School of Public Health.

Walaupun sembilan puluh tujuh persen pria yang ikut dalam penelitian ini adalah orang kulit putih dan keturunan Eropa, namun para peneliti mengatakan hasil penelitian berlaku untuk semua orang.

"Jangan melewatkan sarapan karena sarapan bisa menurunkan risiko serangan jantung," ujar Chill, seperti dilansir Japan Today, Rabu (31/7/2013).

(Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.