Sukses

Laringitis, Peradangan Laring Akibat Berlebihan Gunakan Suara

Terlalu banyak menggunakan suara Anda, hal itu dapat menimbulkan penyakit pada tenggorokan, salah satunya laringitis.

Apakah Anda suka menyanyi? Atau bahkan bergosip dengan teman-teman Anda? Itu memang hal yang menyenangkan. Namun, bila Anda terlalu banyak menggunakan suara Anda, hal itu dapat menimbulkan penyakit pada tenggorokan, salah satunya laringitis. Berikut penjelasan selengkapnya seperti dilansir MayoClinic, Kamis (25/7/2013):

Deskripsi

Laringitis adalah suatu kondisi di mana kotak suara (laring) yang ada pada tenggorokan Anda mengalami peradangan. Hal ini diakibatkan oleh penggunaan suara yang berlebihan, tenggorokan mengalami infeksi, atau iritasi. Di dalam laring terdapat pita suara, dua lipatan selaput lendir yang menutupi otot dan tulang rawan. Biasanya, pita suara Anda akan membuka dan menutup dengan lancar sehingga membentuk suara akibat pergerakan dan getaran dari pita suara. Namun, ketika laring membengkak, suara akan terdistorsi ketika udara melewati pita suara. Akibatnya, suara Anda terdengar serak bahkan mungkin Anda tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Laringitis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1.Laringitis akut

Penyakit ini akan Anda alami dalam waktu yang singkat, tidak terlalu parah. Selain itu, penyakit ini cepat untuk disembuhkan ketika faktor penyebabnya dapat teratasi.

2. Laringitis kronis

Apabila laring Anda mengalami infeksi dan Anda membiarkannya begitu saja, maka penyakit ini menjadi kronis dan berada pada tahapan yang parah. Bila tidak segera diobati, suara serak yang Anda alami dapat menimbulkan penyakit lain yang lebih serius dan dapat menyebar ke bagian lain dari saluran pernapasan, seperti pita suara menjadi tegang, cedera, dan terjadi pertumbuhan pada pita suara (polip atau nodul). Mungkin Anda akan mengalami hal ini dalam jangka waktu yang lama, kurang lebih tiga minggu.

Gejala

Suara serak menjadi pertanda utama dari penyakit pada tenggorokan, salah satunya laringitis. Suara Anda dapat berubah sesuai dengan tingkat infeksi atau iritasi yang Anda alami. Mungkin Anda mengalami serak ringan atau bahkan tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Namun, ada beberapa tanda lain dari penyakit ini, yaitu:

  • Sensasi menggelitik dan terasa gatal pada tenggorokan
  • Tenggorokan terasa sakit dan kering
  • Batuk kering

Gejala-gejala tersebut juga dapat menunjukkan terjadinya peradangan pada jaringan yang menutupi tenggorokan (trakea). Hal ini disebut dengan istilah epiglottitis. Apabila tidak segera ditangani, penyakit ini dapat mengancam jiwa.

Penyebab

Pada umumnya, penyakit laringitis timbul akibat adanya infeksi pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri, jamur, atau parasit tertentu. Namun, faktor penyebab laringitis akut dan kronis memiliki perbedaan.

1. Laringitis akut

Penyebab penyakit jenis laringitis ini, antara lain:

  • Terjadi peregangan vokal yang disebabkan oleh penggunaan suara yang berlebihan, misalnya menyanyi dan berteriak
  • Laring terinfeksi oleh bakteri, seperti difteri, meskipun hal ini jarang terjadi
  • Laringitis kronis

Jenis cedera ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Iritasi udara, seperti menghirup uap kimia atau asap
  • Asam reflux, juga disebut gastroesophageal reflux disease (GERD)
  • Sinusitis kronis
  • Mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan
  • Kebiasaan merokok
  • Penggunaan suara yang berlebihan, seperti ketika bernyanyi, menjadi pemandu sorak, berteriak, dan lain sebagainya


Namun, ada beberapa faktor lain yang turut meningkatkan risiko dari penyakit ini, yakni:

  • Penyakit kanker
  • Penyakit infeksi pernapasan, seperti selesma, bronkitis, dan sinusitis
  • Kelumpuhan pita suara yang diakibatkan oleh adanya cedera, penyakit stroke, tumor paru-paru, atau kondisi kesehatan lainnya
  • Terjadi perubahan kondisi pada pita suara akibat bertambahnya umur


Pengobatan

Bila Anda mengalami gangguan pada tenggorokan, Anda dapat melakukan perawatan dini yang dapat Anda lakukan dengan mudah, seperti mengistirahatkan pita suara Anda dengan cara mengurangi berbicara atau kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan suara, dan banyak minum air putih. Namun, apabila Anda merasa suara Anda sudah semakin hilang dan kondisinya sudah cukup parah, lebih baik Anda melakukan pemeriksaan ke dokter. Biasanya, dokter akan mendiagnosa radang tenggorokan dengan dua cara, seperti:

1. Laringoskopi

Dokter akan menggunakan cahaya dan cermin kecil untuk melihat bagian belakang dari tenggorokan Anda. Selain itu, dokter juga dapat menggunakan laringoskopi serat optik yang melibatkan tabung fleksibel (endoscope) yang dilengkapi dengan kamera kecil dan kemudan dimasukkan melalui hidung atau mulut untuk melihat bagian belakang dari tenggorokan Anda. Hal ini dilakukan untuk melihat gerakan dari pita suara Anda ketika Anda berbicara.

2. Biopsi

Dokter mungkin akan melakukan jenis pemeriksaan ini bila ada area yang dicurigai. Dokter akan mengambil sampel dari jaringan yang ada pada tenggorokan Anda untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Bila dokter sudah mendiagnosis Anda dengan penyakit laringitis, biasanya ia akan meresepkan beberapa jenis obat, seperti:

a. Antibiotik

Jenis obat ini sebenarnya tidak berguna dan tidak dapat mengatasi penyakit laringitis. Sebab, penyebab utama dari penyakit ini adalah virus. Namun, bila Anda memiliki infeksi bakteri, antibiotik mungkin dapat bekerja dengan baik.

b. Kortikosteroid

Pengobatan ini hanya digunakan ketika ada kebutuhan mendesak yang mengharuskan Anda menggunakan suara, seperti bernyanyi, berpidato, dan lain sebagainya. Kortikosteroid dapat mengurangi peradangan pada pita suara.

Anda juga dapat melakukan beberapa hal berikut ini guna meminimalisir risiko penyakit laringitis:

  • Menghindari minuman beralkohol dan kafein: Kedua jenis minuman tersebut dapat menghilangkan kandungn air di tubuh Anda.
  • Menghirup udara lembab: Anda dapat menghirup uap dari didihan air panas.
  • Membasahi tenggorokan: Anda dapat berkumur dengan air garam atau mengisap permen pelega tenggorokan yang mungkin dapat membasahi permukaan tenggorokan Anda.
  • Menghindari dekongestan: Jenis obat tersebut dapat membuat tenggorokan Anda menjadi kering.
  • Tidak merokok dan menghindari asap rokok: Kandungan yang ada pada rokok beserta dengan asap yang dihasilkannya dapat mengeringkan tenggorokan Anda sekaligus mengiritasi pita suara Anda.
  • Jangan berbisik-bisik: Bicaralah dengan normal. Sebab, bila Anda berbisik-bisik, hal ini menimbulkan tekanan pada pita suara Anda.
  • Jangan membersihkan tenggorokan: Ini bukan merupakan kebiasaan yang baik, malah berbahaya. Sebab, hal ini dapat menyebabkan terjadinya vibrasi abnormal pada pita suara Anda dan dapat meningkatkan pembengkakan. Selain itu, bila tenggorokan Anda dibersihkan, hal ini akan menyebabkan tenggorokan memproduksi lebih banyak lendir dan menimbulkan iritasi.


(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini