Sukses

Kadas dan Kurap, Luka Kulit yang Menyerupai Cincin

Kadas dan kurap adalah penyakit kulit yang sejenis, tetapi biasanya orang menyebutnya dengan istilah 'kurap' saja.

Anda pasti sering mendengar istilah 'kadas' dan 'kurap'. Ya, biasanya istilah ini muncul di iklan kesehatan dan biasanya digabungkan dengan jenis penyakit kulit lain, misalnya kutu air. Kadas dan kurap adalah penyakit kulit yang sejenis, tetapi biasanya orang menyebutnya dengan istilah 'kurap' saja. Namun, apakah Anda sudah mengetahui lebih dalam tentang penyakit tersebut? Jika belum, simak penjelasannya berikut ini:DeskripsiSeperti dilansir MayoClinic dan WebMD, Rabu (24/7/2013), kurap adalah salah satu jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofit di mana jamur tersebut hidup dari jaringan mati di beberapa bagian tubuh Anda dan dapat berkembang di daerah yang hangat dan lembab. Kurap disebut juga dengan istilah ringworm karena kurap akan membentuk luka melingkar pada kulit yang bentuknya menyerupai cincin. Namun, tidak ada cacing pada penyakit ini. Luka tersebut berwarna merah, bersisik, gatal, terkadang melepuh, mengeluarkan cairan, dan lama-kelamaan luka tersebut dapat meluas. Kurap tidak hanya menyerang bagian badan saja (tinea corporis), melainkan dapat menyerang bagian tubuh lainnya, seperti:

  • Kulit kepala (Tinea Capitis)

Jenis kurap ini dapat mempengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kulit kepala yang terkena kurap biasanya tidak ditumbuhi bulu dan berbentuk bulat, seperti ada tambalan pada kepala.

  • Kaki (Tinea Pedis)

Bila Anda mengalami infeksi jamur pada kaki, mungkin hal ini akan menyebabkan peradangan pada jaringan di kaki, terutama di daerah antara jari kaki keempat dan kelima. Kulit Anda akan memerah, gatal, dan terasa terbakar.

  • Selangkangan (Tinea Cruris)

Jenis kurap ini lebih banyak dialami oleh kaum pria. Hal ini disebabkan karena Anda banyak mengeluarkan keringat dan kulit selangkangan Anda sering mengalami gesekan saat menggunakan pakaian ketat. Akibatnya, kulit selangkangan menjadi berwarna cokelat kemerahan dan dapat meluas ke lipatan pangkal paha ke bawah atau bahkan ke kedua paha.

  • Janggut (Tinea Barbae)

Jenis kurap ini akan Anda alami pada bagian janggut yang biasanya ditumbuhi oleh rambut yang disebut jenggot. Apabila Anda mengalami kurap janggut, rambut-rambut yang tumbuh akan rontok dan kulit mengalami pembengkakan dan pengerasan.

  • Wajah (Tinea Faciei)

Bentuk kurap yang timbul pada wajah biasanya tidak berbentuk cincin, melainkan hanya membentuk luka merah, bersisik, dan garis luar dari luka tidak beraturan.

  • Tangan (Tinea Manus)

Ini merupakan pendamping umum dari kurap kaki (tinea pedis). Bila Anda mengalami kurap pada tangan dan kaki, hal ini disebut dengan istilah tinea manuum. Biasanya, jamur akan menginfeksi bagian telapak tangan dan ruang-ruang antara jari-jari Anda. Akibatnya, kulit Anda mengalami penebalan (hiperkeratosis).

  • Kuku (Tinea Unguium)

Jika Anda sering menggunakan kuku palsu, berhati-hatilah. Sebab, kuku palsu dapat menjadi perantara jamur untuk menimbulkan kurap pada kuku. Apabila Anda mengenakan kuku palsu, air dapat terkumpul di bawah kuku palsu tersebut sehingga menciptakan area yang lembab dan memungkinkan jamur untuk tumbuh. Hal ini akan menyebabkan kuku Anda mengalami penebalan, buram, menguning, dan rapuh.Siapapun dapat mengalami penyakit ini, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kurap:

  • Kulit mengeluarkan banyak keringat
  • Sering menggunakan pakaian ketat
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Sering berbagi barang (pakaian, selimut, handuk, dll) dengan orang yang telah terinfeksi jamur
  • Tinggal di tempat yang lembab
  • Melakukan aktivitas yang melibatkan kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi virus

GejalaTanda-tanda dari kurap, antara lain:

  • Ada luka merah pada kulit yang bentuknya melingkar menyerupai cincin. Lingkaran merah tersebut merupakan kulit yang meradang, sedangkan kulit bagian tengah tampak sehat seperti biasanya
  • Kulit bersisik dan terasa gatal

PenyebabSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kurap timbul akibat adanya infeksi jamur dermatofit yang tumbuh dan berkembang di daerah yang lembab. Selain itu, apabila kulit Anda memang sudah bersih, Anda masih bisa mengalami penyakit ini, sebab infeksi jamur ini dapat menyebar, misalnya:

  • Manusia ke manusia

Kurap dapat menyebar bila Anda melakukan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi jamur dermatofit, misalnya ketika Anda melakukan kontak kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi.

  • Hewan ke manusia

Kurap merupakan salah satu jenis penyakit zoonosis, yakni penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia. Kucing adalah salah satu hewan yang paling sering mengalami kurap. Jika Anda menyentuhnya, bisa saja Anda terinfeksi dan mengalami kurap.

  • Objek ke manusia

Ketika Anda menyentuh barang-barang yang sudah disentuh oleh orang yang mengalami kurap, Anda dapat terinfeksi virus tersebut.

  • Tanah ke manusia

Kasus ini jarang terjadi, namun memang tanah dapat menjadi perantara penyebaran virus penyebab kurap. Hal ini dapat terjadi ketika Anda menyentuh tanah dalam kurun waktu yang lama.PengobatanUntuk dapat mengetahui apakah Anda mengalami kurap atau tidak, biasanya dokter akan mengambil sampel dari kulit Anda dengan menggunakan kerokan kulit dan kemudian diuji di bawah mikroskop. Jenis pemeriksaan ini disebut dengan istilah hidroksida (KOH) tes kalium. Jika hasil tes menunjukkan adanya infeksi jamur pada kulit Anda berarti Anda positif mengalami kurap. Ada dua tingkatan kurap, yaitu kurap ringan dan berat. Bila kurap masih tergolong ringan, Anda cukup mengoleskan obat topikal (lotion, krim, atau salep) antijamur, seperti klotrimazol (Lotrimin AF), miconazole (Micatin, Micaderm), terbinafine (Lamisil AT), dan tolnaftate (Tinactin). Namun, bila kurap Anda sudah parah, biasanya obat antijamur tersebut tidak dapat menyembuhkan luka. Sehingga, dokter akan memberikan obat topikal lain, seperti butenafine (Mentax), ciclopirox (Loprox), ekonazol, klotrimazol (Mycelex), dan terbinafine (Lamisil). Selain itu, dokter mungkin akan memberikan obat oral (pil), seperti griseofulvin (Grifulvin V), itrakonazol (Sporanox), flukonazol (Diflucan), dan terbinafine (Lamisil) untuk mempercepat penyembuhan.Ketika Anda akan menggunakan obat oral, Anda harus mencuci luka terlebih dahulu kemudian dikeringkan. Setelah itu, barulah Anda mengoleskan krim tersebut sekali atau dua kali sehari selama kurang lebih dua minggu. Anda dapat menerapkan krim tersebut satu inci melampaui tepian luka supaya pengobatan dapat memberikan efek yang lebih baik. Sedangkan, untuk obat oral, Anda mungkin akan mengalami beberapa jenis efek samping, seperti mengalami gangguan pencernaan, ruam, fungsi hati abnormal, efektivitas warfarin berubah, dan kemampuan pembekuan darah berkurang.Memang semua penyakit sulit untuk dicegah, termasuk penyakit ini. Namun, Anda dapat mengurangi risiko terkena dan tertular kurap dengan melakukan beberapa hal seperti berikut:

  • Selalu menjaga kebersihan

Anda dianjurkan untuk sering mencuci tangan guna menghindari penyebaran infeksi.

  • Jangan berbagi barang pribadi

Hentikan kebiasaan berbagi barang dengan orang lain, misalnya berbagi penggunaan pakaian, handuk, sisir, atau barang pribadi lainnya. Sebab, hal ini dapat membantu penyebaran infeksi virus penyebab kurap.

  • Jaga kondisi tubuh

Jangan mengenakan pakaian ketat yang dapat membuat tubuh Anda terasa panas dan dapat mengeluarkan keringat. Hal ini dapat membuat kulit Anda terasa lembab. Jaga tubuh Anda agar tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat.Hindari kontak dengan orang atau bahkan hewan yang telah terinfeksi dengan virus penyebab kurap.(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.