Sukses

Keselamatan Anak Saat Mudik Sering Terabaikan

Saat musim mudik Lebaran, keselamatan anak-anak masih terabaikan. Jangan biarkan anak-anak jadi korban sia-sia akibat kecelakaan motor.

Ramadan telah memasuki minggu kedua dan beberapa warga Jakarta sudah ada yang mudik ke kampung halaman. Saat musim mudik Lebaran inilah keselamatan anak-anak masih terabaikan. Terbukti dengan meningkatnya jumlah korban tewas anak-anak sebanyak 100 persen akibat kecelakaan sepeda motor.

"Pemudik harus memperhatikan kepentingan anak, supaya anak tidak jadi korban sia-sia," kata Pengamat Transportasi Djoko Setiawarno di Jakarta, Senin (22/7).

Menurut Djoko, sudah seharusnya pemerintah bisa menyiapkan transportasi mudik yang lebih beragam, termasuk besaran kapasitas dan yang layak. Ini diperlukan untuk menekan angka kecelakaan termasuk korban anak-anak. Tahun ini diprediksi angka kecelakaan meningkat, mengingat pemudik yang menggunakan sepeda motor naik 8,15 persen.

"Sepeda motor masih jadi favorit pemudik, karena lebih murah, bisa digunakan kapan saja dan mudah diperoleh dengan harga terjangkau," jelasnya.

Selain itu, lanjut Djoko, pemudik tidak dapat dilarang begitu saja saat pilihan terbatas. Sepeda motor merupakan moda transportasi yang sangat berbahaya untuk perjalanan  jarak jauh.

"Oleh sebab itu, syarat menggunakannya harus diperketat. Tidak boleh lebih dua orang, barang bawaan dibatasi dan dilarang bawa anak-anak. Mulai sekarang hendaknya aturan tersebut sudah mulai disosialisasikan," tegasnya.

(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini