Sukses

BPOM Amerika Larang Pria Gay Donor Darah

Badan pengawas obat dan makanan Amerika (FDA) baru-baru ini menegaskan bahwa pria gay dilarang donor darah

Badan pengawas obat dan makanan Amerika (FDA) baru-baru ini menegaskan bahwa semua pria gay yang ingin donor darah dilarang karena  berisiko tertinggi. Bukan hanya itu, darah pria gay dianggap sama dengan pengguna narkoba dan penderita penyakit sapi gila.

Dilansir Today, Selasa (16/7/2013) FDA tidak main-main dalam memutuskan kebersihan suplai darah. Darah pria gay dianggap merupakan ancaman, khususnya terhadap penyakit menular seksual seperti klamidia, sifilis, gonore, kutil kelamin dan herpes.

FDA berpendapat bahwa pria gay bisa meningkatkan risiko infeksi menular melalui transfusi seperti AIDS dan hepatitis B.

Menurut FDA, sebagian besar ketakutan sebenarnya sudah lama disadari. Dulu ketika beberapa pasien diobati untuk hemofilia, beberapa orang malah memiliki gejala AIDS setelah menerima transfusi darah dari seorang yang diketahui gay secara rutin.

Dengan alasan tersebut, FDA melarang kelompok laki-laki gay yang aktif secara seksual untuk mendonorkan darahnya.

Susan Stramer, Ph.D, seorang anggota eksekutif Palang Merah Amerika sekaligus presiden American Association of Blood Banks (AABB) menyampaikan untuk menanggulangi masalah ini perlu ada tes darah.

Setiap sampel darah yang dikumpulkan di bank darah di Amerika Serikat kini dicek termasuk HIV, HTLV, hepatitis B dan C, virus West Nile, penyakit Chagas, dan sifilis, dan dalam beberapa kasus cytomegalovirus (CMV) menggunakan kombinasi NAT dan tes antibodi.

Sementara itu, kecaman justru datang dari peneliti AIDS di dunia. Menurut perwakilan komite Zingman, bukan karena gay darah menjadi berisiko tapi ini mengenai perilaku yang juga bisa dilakukan oleh heteroseksual.

(Fit/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.