Sukses

Terapi Chiropractic Tidak Cukup Sekali

Metode penyembuhan dengan fokus tulang belakang dengan tangan tanpa obat atau operasi atau chiropractic ternyata tidak cukup sekali

Metode penyembuhan yang fokus pada tulang belakang dengan tangan tanpa obat atau operasi atau chiropractic (baca:keiropraktik) ternyata tidak cukup sekali. Hal ini dimaksudkan agar pasien benar-benar pulih.

Seperti disampaikan oleh ahli chiropractic Joanna Wilson, D.c dari Chiropractic Indonesia bahwa terapi chiropractic ibarat karet gelang yang yang menyumbat aliran darah di jari kita.

"Ketika salah satu jari tertekan oleh karet gelang, apa yang Anda rasakan? apakah Anda akan pergi ke tukang pijat, melakukan yoga, atau minum obat?. Pasti semua itu tidak bisa membantu,"ujar joanna saat diwawancarai Liputan6.com di Chiropractic Gandaria City dan ditulis Rabu (10/7/2013).

Tapi jika ingin mencoba chiropractic, penyumbatan tersebut bisa diatasi dengan adjustment (terapi) yang secara perlahan membuka sumbatannya. Jadi jari kita yang tertekan atau tersumbat aliran darahnya tadi, bisa meregang kembali.

"Maka itu, terapi ini perlu dilakukan secara teratur. Walaupun biasanya pada pertemuan pertama terapi banyak yang merasakan hasilnya, tapi sebenarnya itu belum pada tahap pemulihan," jelasnya.

Menurut Joanna, teknik terapi ataupun berapa lama masa penyembuhan tergantung dari kondisi pasien saat datang pertama kali. Dan juga dari faktor usia. Biasanya anak-anak akan lebih cepat pulih dibanding dewasa dan lansia. Sementara dalam kondisi tertentu, seseorang bisa melakukannya sebanyak 36 kunjungan. Inipun hanya untuk perawatan koreksi belum pemulihan.

"Misalnya pasien memiliki kondisi tertentu dan ia harus mengambil program 36 kunjungan. Ini terbagi menjadi tiga kali seminggu untuk empat minggu, kemudian setelah menyelesaikan dilanjutkan dengan dua kali seminggu untuk 6 minggu, dan menjadi sekali seminggu untuk 12 minggu. Semua ini nanti dicatat perkembangannya berdasarkan grafik tingkat kesehatan dan wakunya,"lanjut joanna.

Joanna menyebutkan setelah 12 kunjungan pertama, pasien akan merasakan hasilnya kira-kira 60-70 persen.

"Tapi untuk kondisi tertentu juga, ada pasien yang perlu melakukan 60 kunjungan. Ini juga ada pembagian waktunya," jelasnya.

Joanna menambahkan, walaupun terapi ini relatif membutuhkan waktu lama, tapi kalau hanya minum obat terus tanpa menemukan penyebabnya, tentu obat juga akan menimbulkan efek samping. Sementara rasa sakit yang dialami mungkin hilang, tapi ini hanya sementara.  Sedangkan jika orang mau memperbaiki  tulang belakangnya, ia bisa merasakan sehat sampai usia tua.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini