Sukses

Jadikan Ramadan sebagai Bulan Perlindungan Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengajak segenap masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan perlindungan anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengajak segenap masyarakat untuk menjadikan Ramadan sebagai bulan perlindungan anak dan pemantik tumbuh suburnya solidaritas sosial dan cinta kasih terhadap anak-anak.

"Saatnya menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan perlindungan anak dengan meningkatkan perhatian dan kasih sayang kepada mereka, memberikan konsumsi yang halal dan gizi yang baik, meningkatkan empati dan solidaritas sosial, memberikan contoh dan teladan yang baik dalam sikap, tutur kata, dan perbuatan serta melindungi mereka dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi," kata Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Asrorun Niam Sholeh di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2013).
    
Ia mengatakan bahwa puasa hendaknya mendorong empati dan solidaritas sosial pada anak-anak jalanan, anak-anak terlantar, dan tidak berpunya.  

Untuk itu, para amil, lembaga keagamaan, dan ormas yang bergerak di bidang zakat, infak, dan sedekah perlu bahu-membahu untuk memberikan santunan kepada anak-anak terlantar dan anak jalanan untuk memastikan mereka tersenyum pada bulan puasa ini.
    
KPAI juga mengimbau masyarakat menjadikan bulan puasa sebagai momentum memperkuat sendi keluarga.
   
Kegiatan sahur hendaknya dimanfaatkan orang tua untuk berkumpul dan meningkatkan komunikasi dengan anak-anak sehingga muncul kehangatan dan kedekatan.

Kepada pemerintah, KPAI meminta agar suasana Ramadan dijaga sedemikian rupa agar kondusif, aman, dan nyaman bagi anak-anak, masyarakat menjaga toleransi untuk menghormati bulan puasa agar anak-anak memperoleh contoh yang baik dari lingkungannya.
    
"Aparat, masyarakat, dan kita semua harus antisipatif untuk mencegah eksploitasi anak-anak yang dijadikan sarana meminta-minta dan alat untuk memantik belas kasihan, memanfaatkan kesucian bulan Ramadan untuk mengais rezeki dengan meminta-minta di jalanan," kata Niam.

KPAI juga mengimbau media penyiaran agar menyajikan tayangan yang ramah bagi anak, yang mendukung kondusivitas dan kesucian bulan puasa.

"Iklan-iklan juga disesuaikan, terlebih iklan makanan dan minuman di siang hari harus ditiadakan untuk melindungi anak-anak," kata Niam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.