Sukses

RSCM Kirana Diresmikan SBY, Jadi Pusat Mata Berkualitas Dunia

Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana diharapkan menjadi salah satu rumah sakit terkemuka

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana. UPT RSCM Kirana ini secara khusus untuk perawatan kesehatan mata. Diharapkan, pada tahun 2014 RSCM Kirana menjadi salah satu rumah sakit mata terkemuka di Asia Pasifik.

Direktur Utama RSCM Dr. dr. C. H. Soejono, SpPD-K., Ger., dalam rilisnya, Kamis (4/7/2013) menjelaskan, seperti UPT pada umumnya, RSCM Kirana juga menerapkan standar rumah sakit kelas dunia dengan akreditasi Joint Commision International (JCI).

Gedung RSCM Kirana terdiri dari 6 lantai. Terdapat 5 kamar bedah dengan 6 tempat tindakan bedah yang dilengkapi peralatan serta sistem monitor yang lengkap.

Kamar bedah tersebut diberikan secara khusus kepada para pasien yang membutuhkan tindakan pembedahan. Kamar bedah RSCM Kirana memberikan pelayanan yang cepat, tepat, akurat dan yang terpenting mengutamakan keselamatan pasien.

Bagi para pasien yang berasal dari kalangan tidak mampu, serta pemilik Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), KJS (Kartu Jakarta Sehat), Jamkesda, GAKIN (Kelurga Miskin), tak perlu khawatir. Karena kamar bedah RSCM Kirana akan tetap melayani, tanpa membedakan dalam penggunaan alat bedah.

Untuk kamar bagi masyarakat yang menjalani rawat inap, RSCM Kirana menyediakan 21 tempat tidur di ruang perawatan yang terletak di lantai 4. Dengan rincian, 12 tempat tidur untuk kelas 3, 4 tempat tidur kelas 2, 2 tempat tidur anak, 1 tempat tidur isolasi, serta VIP dan VVIP masing-masing 1 tempat tidur.

Maka dengan diterapkannya sistem seperti itu, diharapkan kesehatan mata akan lebih mudah dan nyaman bagi pasien.

Dalam peresmian RSCM Kirana, turut hadir Komisaris SCTV Fofo Sariaatmadja, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nafsia Mboi, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

(Adt/Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini