Sukses

Filter Rokok yang Anda Isap dari Darah Babi?

Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT), DR Hakim Sarimuda Pohan mengungkapkan, filter rokok dari darah babi

Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT), DR Hakim Sarimuda Pohan mengungkapkan bahwa dalam filter rokok yang banyak digunakan di Indonesia terkandung bahan yang berasal dari darah babi.

Hemoglobin atau protein darah babi yang digunakan sebagai filter rokok maksudnya untuk memblok racun kimia sebelum masuk ke dalam paru-paru perokok, kata Hakim saat menjadi pembicara dalam dialog bahaya merokok bagi kehidupan berbangsa di Balaikota Kota Banjarmasin, sseperti dikutip dari Antara, Selasa (2/7/2013).

Ia meyakini, filter yang digunakan untuk rokok diproduksi di Indonesia tersebut mengandung darah babi. Pasalnya filter rokok belum ada diproduksi di Indonesia, semuanya impor, sementara filter impor menggunakan darah babi.
     
Menurut dia, semua itu diketahui setelah adanya pernyataan yang diungkapkan ahli Australi atau Profesor Kesehatan Masyarakat dari University of Sydney, Simon
Chapman.

Profesor di Australia memperingatkan kelompok agama tertentu terkait dugaan adanya kandungan sel darah babi pada filter rokok.           

Profesor Simon Chapman menyatakan, peneliti dari Eindhoven, Belanda, Christien Meindertsma, dan mengungkap, 185 produsen rokok di negara itu menggunakan hemoglobin babi sebagai bahan pembuat filter rokok.

Menurut Hakim, sudah selayaknya umat Muslim yang mayoritas penduduk Indonesia ini menjauhi barang yang nyata-nyata dilarang agama tersebut.
     
Bukan hanya kaum Muslim, tetapi kaum Yahudi juga melarang pemanfaatan babi untuk keperluan seperti itu, katanya, dalam dialog dalam rangkaian sosialisasi peraturan daerah (Perda) yang melarang merokok  di tempat tertentu.

Dialog yang dihadiri ratusan peserta dari kalangan PNS, pengelola hotel, restoran, dan pengelola tempat-tempat umum tersebut juga dihadiri Wali Kota Banjarmasin Haji Muhidin, dengan moderator Kepala Dinas Kesehatan setempat, drg Diah R Praswasti.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini