Sukses

Ratusan Warga Riau Alami Infeksi Kulit Akibat Kabut Asap

Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap menyatakan sebanyak 669 warga Provinsi Riau mengalami infeksi kulit akibat kabut asap

Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap menyatakan sebanyak 669 warga Provinsi Riau mengalami infeksi kulit akibat udara di berbagai daerah tercemar kabut asap sejak dua pekan ini.
        
Data Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Riau yang diterbitkan Satgas Penanggulangan Bencana Asap di Pekanbaru, Minggu, mencatat sebanyak 669 warga terkena infeksi kulit itu berada di empat wilayah kabupaten dan kota.
      
Seperti di Kota Dumai, dikabarkan ada sebanyak 394 orang yang terkena infeksi kulit, kemudian di Kabupaten Bengkalis ada sebanyak 126 dan Pekanbaru ada sebanyak 111, serta sisanya, yakni sebanyak 38 penderita berada di Kabupaten Rokan Hulu.
      
Selain infeksi kulit, Dinkes Riau juga menduga kabut asap menyebabkan sebanyak 369 orang terkena iritasi mata dan sebanyak 527 warga mengalami asma.
      
Dampak pencemaran udara menurut Dinkes juga menyebabkan sebanyak 674 orang terkena pneumonia (radang paru-paru) serta sebanyak 6.321 orang terjangkit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
        
"Data tersebut belum semuanya. Ada sekitar enam kabupaten yang sejauh ini belum menyampaikan pasien penderita ragam penyakit diduga akibat kabut asap itu," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan pada Dinkes Riau, Dewani kepada Antara di Pekanbaru.
       
Dewanti yang ditemui di Posko Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau yang berlokasi di Kompleks Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
       
Ia mengatakan, sejumlah wilayah kabupaten yang belum mengirimkan data penyakit akibat kabut asap itu diantaranya yakni Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Rokan Hilir, Siak, Kuantan Singingi dan Kabupaten Kampar.
       
Untuk mengantisipasi sebaran penyakit akibat kabut asap itu, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya juga telah mendistribusikan sebanyak 25.500 masker ke masyarakat di Riau melalui pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.