Sukses

Cangkok Janin dengan Rekayasa Genetika Dikembangkan di Inggris

Inggris akan menjadi negara pertama di dunia yang menawarkan program kontroversial, perawatan kesuburan untuk hasilkan bayi "tiga orangtua"

Inggris akan menjadi negara pertama di dunia yang menawarkan program kontroversial, yaitu perawatan kesuburan untuk menghasilkan bayi "tiga orangtua" bagi keluarga yang berniat menghindari pewarisan penyakit berat pada anak-anak mereka.
    
Metode yang saat ini masih dalam tahap uji-laboratorium di Inggris dan Amerika Serikat, untuk pertama kalinya akan dilakukan dengan mencangkokkan janin rekayasa kepada perempuan.

Banyak kritik dilancarkan terhadap teknik yang dinilai melanggar etika dan yang akhirnya dapat mengarah pada pasar "bayi rancangan" genetika.
   
Langkah tersebut melibatkan suatu campur tangan dalam proses pembuahan dengan membuang DNA mitokondrial yang dapat mewariskan sejumlah penyakit berat seperti jantung, kelainan otak, kebutaan, penyakit hati dan penyakit otot.
    
Metode itu dirancang untuk membantu keluarga yang mempunyai penyakit-penyakit berat dan tidak dapat disembuhkan agar tidak menurun melalui ibu dengan angka kejadian berbanding satu di antara 6.500 anak di seluruh dunia.

Mitokondria berperan seperti energi kecil yang dihidupkan dengan baterai kecil di dalam sel, Minggu (30/6/2013).

Perawatan kesuburan yang potensial ini dinamakan bayi tabung "tiga orangtua" atau IVF karena sang jabang bayi akan mendapatkan gen dari tiga orang yaitu ibu, ayah dan donor perempuan.
    
Konsultasi umum mengenai langkah tersebut di Inggris menunjukkan bahwa masyarakat secara luas menerima gagasan itu, kata kepala kedokteran pemerintah, Jumat, dan dapat dilaksanakan dengan regulasi yang sangat ketat.
    
"Para ilmuwan sedang mengembangkan langkah pertama untuk tatalaksana yang baru yang dapat menghentikan penyakit bawaan itu agar tidak menurun, sehingga banyak keluarga dapat mencegah anak-anak mewarisi penyakit orangtuanya," kata Sally Davies, kepala petugas kesehatan kepada wartawan.
   
"Kami mencari hak untuk memperkenalkan perawatan penyelamatan hidup secepat kami bisa melakukannya."
    
Namun David King, Direktur Pengawas Genetika Manusia mengatakan "metode itu tidak diperlukan dan menggunakan etika tak waras".
    
King mengecam pemerintah yang dinilai gagal melakukan konsultasi umum yang lebih meluas.
    
"Mereka melanggar batas etika yang sudah disepakati oleh pemerintah di seluruh dunia yaitu bahwa kita tidak bisa mengubah genetika manusia," katanya dalam pernyataan melalui surat elektronik.
    
Davies mengatakan bahwa departemen kesehatan sedang merancang peraturan mengenai perawatan baru itu dan akan diresmikan pada akhir tahun.
    
Langkah tersebut akan membuat Inggris menjadi negara pertama yang memberi pilihan bagi pasien untuk memindahkan DNA Mitokondrial guna menghindari pewarisan penyakit kepada anak-anak mereka.
    
Para ilmuwan melakukan penelitian-penelitian ulang mengenai teknik bayi tabung "tiga orangtua".
    
Salah satu yang dikembangkan di Universitas Newcastle yang dikenal dengan sebutan pemindahan pro-nuklir, yaitu dengan menukar DNA dari dua telur manusia yang subur. Cara lain yang disebut pemindahan kumparan keibuan dengan menukar telur calon ibu dengan telur penyumbang sebelum dilakukan pembuahan.
    
Panel etika kedokteran Inggris yang meninjau potensi perawatan bagi penyakit mitokondrial, tahun lalu memutuskan bahwa langkah itu sesuai etika dan dapat dilanjutkan sepanjang penelitian menunjukkan bahwa tindakan tersebut aman dan efektif.
    
Berhubung Inggris memimpin dalam penelitian ini, masalah etika, keputusan politik dan kemajuan ilmiah diperhatikan oleh seluruh dunia -- khususnya Amerika Serikat yang para ilmuwannya juga melakukan penelitian penukaran DNA.
    
Para penyokong "pro-kehidupan" telah mengecam penelitian itu dengan menyebut para ahli menciptakan anak-anak hasil produksi laboratorium dan menjadikan mereka melalui proses tidak alamiah.
    
Kritikus seperti King mencemaskan langkah tersebut akan menjadi tahap awal untuk memasarkan "bayi rancangan" yang nantinya dapat memodifikasi janin dengan permintaan tertentu misalnya berat badan atau warna rambut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini