Sukses

Situs Antinarkotika Diluncurkan

Badan Narkotika Nasional DKI Jakarta meluncurkan situs mengenai informasi dan perkembangan kegiatan antinarkotika di Ibu Kota

Badan Narkotika Nasional DKI Jakarta meluncurkan situs mengenai informasi dan perkembangan kegiatan antinarkotika di Ibu Kota untuk mempermudah akses informasi penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lain.

Peluncuran situs itu juga dimaksudkan untuk melibatkan warga secara aktif dalam melawan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lain, kata Kepala BNN Brigjen Pol Ali Johardi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara Kamis (27/6/2013).
    
"Kita semua harus menyadari, saat ini Indonesia, terutama Jakarta berada dalam kondisi darurat narkoba. Melalui situs ini diharapkan BNN dan warga Jakarta bisa saling bekerja sama menciptakan wilayah Ibu Kota yang bersih dari narkoba," katanya.
    
Ali Johardi menegaskan, pihaknya mengupayakan tempat hiburan di Jakarta menjadi tempat yang tidak nyaman dan tidak aman bagi pengguna narkoba. Melalui situs ini antara BNN dan warga bisa mengedukasi publik bersama-sama akan bahaya narkoba dan bagaimana mengatasinya.
    
"Kami akan terus membuktikan bahwa kegiatan pencegahan dilakukan terus menerus dan berkelanjutan," katanya.
    
Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah staf khusus menangani penggunaan teknologi internet sebagai upaya melawan jaringan kegiatan narkoba global yang menjadikan Jakarta sebagai bagian dari pasar internasional.
    
Peluncuran situs internet www.bnn-dki.com dilaksanakan pada Selasa (25/6) dengan menggelar "pentas seni peduli" di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
    
Hadir pada kesempatan itu para tokoh masyarakat seperti Kepala BNN pusat Komisaris Jenderal (pol) Anang Iskandar, Wakil Ketua Pusat Pelaporan Transaksi Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso, mantan Dubes RI untuk Meksiko Ahwil Loetan.
    
Turut meramaikan pentas seni itu aksi pembacaan puisi dan juga kehadiran sejumlah seleberiti antara lain Sys Ns dan Soraya Haque. Peluncuran situs BNN DKI Jakarta berkaitan dengan Hari Anti Narkotika Internasional yang jatuh pada 26 Juni.
   
Kehadiran satu unit mobil BNN mendapat perhatian masyarakat sekitar yang hadir. Mereka banyak berkonsultasi terutama mengenai pusat rehablitasi gratis, layanan kesehatan dan cek urine.
    
Diperkirakan 2,2 persen atau empat juta dari populasi Indonesia menjadi penyalahguna narkoba. Angka pengguna narkoba di Jakarta tertinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia dengan jumlah pengguna narkoba mencapai 500 ribu orang.
    
Menurut RIDMA Foundation, pengguna narkoba di Indonesia diperkirakan meningkat mencapai 2,3 persen. Pengguna narkoba berada di kisaran usia 10 tahun ¿ hingga  20 tahun akan meningkat hingga 2,5 persen. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba sekitar Rp41 triliun.
    
"Indonesia, khususnya Jakarta betul-betul berada dalam kondisi darurat narkoba. Apalagi narkoba merupakan kejahatan tanpa batas,¿ kata Ketua RIDMA Foundation Budi Rahardjo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini