Sukses

Agar Tak Jantungan, Hindari Makan Apa Ya?

Dokter Grace Judio-Kahl dari Rumah Sakit Bunda menganjurkan masyarakat untuk memilih dan mengonsumsi makanan yang tepat guna memelihara kesehatan jantung.

"Saya kira penyakit yang sering menjangkiti masyarakat modern belakangan ini adalah pola makan yang tidak sehat dan cenderung membahayakan kesehatan jantung. Oleh karena itu, masyarakat sebenarnya harus mulai memperhatikan pemilihan makanan untuk jantung yang sehat," kata dr Grace di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (27/6/2013).

Pernyataan tersebut dia sampaikan pada pada "Mom2Mom Talkshow: Hindari bahaya penyakit jantung dan pembuluh darah sejak dini" di Rumah Sakit Bunda, Jakarta.

Menurut dia, para ibu memiliki peran penting untuk memastikan keluarganya tetap dalam kondisi sehat dengan memilih makanan dan membiasakan pola makan yang baik bagi kesehatan jantung.

Misalnya, kata dia, dalam pemilihan bahan minyak untuk menggoreng, para ibu harus memilih healthy oil yang baik untuk jantung, yakni tidak menimbulkan penyumbatan pada pembuluh darah.

Oleh karena itu, dia lebih menganjurkan penggunaan minyak yang berwujud cair daripada minyak padat.

"Minyak dalam bentuk padat itu contohnya margarin atau mentega. Kalau sedang dipanaskan memang cair, tetapi setelah dingin di dalam tubuh, itu akan menjadi kerak yang mengendap di tubuh," jelasnya.

Selain itu, dr. Grace menyarankan masyarakat untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh (saturated fats).

Lemak jenuh biasanya terkandung dalam makanan dari produk-produk hewani, seperti mentega, keju, susu, es krim, dan daging berlemak.

Grace mengategorikan jenis makanan dan minuman berlemak berdasarkan kadar kolesterol yang dikandung dan seberapa sering makanan atau minuman tersebut boleh dikonsumsi.

Makanan yang masuk kategori aman, menurut dia, antara lain putih telur ayam, daging ayam tanpa kulit, dan ikan air tawar.

"Untuk kategori yang boleh dikonsumsi sekali-sekali, contohnya daging asap, iga, daging sapi biasa, burung dara. Kalau kategori hati-hati, misalnya keju, daging sapi berlemak, kepiting, udang, kerang," katanya.

Kemudian, kategori makanan "berbahaya" karena berkadar kolesterol tinggi, antara lain santan, susu sapi, cumi-cumi, cokelat, jeroan sapi, telur burung puyuh.

"Sedangkan kategori pantang atau tidak aman karena kadar kolesterolnya yang sangat tinggi itu, seperti kuning telur ayam dan otak sapi," jelas Grace.

Pada kesempatan itu, dia memberikan beberapa tips untuk menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh, di antaranya mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat, menghindari makan goreng-gorengan, dan menggunakan minyak tak jenuh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.