Sukses

Umur Berapa yang Ideal untuk Sunat Anak Lelaki?

Liburan dipilih anak laki-laki untuk melakukan sunat. Sebenarnya, sunat bisa dilakukan sejak baru lahir hingga kakek-kakek.

Sunat bagus untuk kesehatan pria. Tindakan medis itu bisa dilakukan sejak usia bayi hingga kakek-kakek. Tapi untuk idealnya, akan lebih baik jika dilakukan pada bayi baru lahir.

Ahli Bedah Urologi Dr Johan R Wibowo SpBU menjelaskan, sebenarnya tak ada batasan usia yang ideal untuk melakukan sunat. Berapapun usianya pria bisa disunat.

"Dari bayi bisa disunat asal nggak ada gangguan seperti bayi kuning atau sesak napas. Nggak ada batasan waktunya, semaunya saja. Kakek-kakek juga bisa," kata Dr Johan saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Ia menyontohkan, di Amerika Serikat banyak yang memilih sunat ketika masih bayi. Selain rasa sakit kurang, darah yang keluar juga lebih sedikit.

"Bayi yang baru lahir disunat pendarahannya jadi sedikit, rasa sakitnya juga belum berat," ujarnya.

Dr Johan mengatakan, dari segi medis sunat itu bisa mencegah berbagai penyakit seperti kanker penis. Soalnya, di bawah kulup itu bisa menjadi tempat bersarangnya kotoran bekas urine.

"Tujuan sunat itu untuk kebersihan, untuk mencegah kanker penis".

Usia Bayi Sunat

Seperti dikutip justthefactsbaby, waktu terbaik bayi yang disunat pada usia 24 dan 72 jam. Namun, dokter tak akan merekomendasikan sunat jika ada gangguan kesehatan.

Dalam beberapa hari pertama usai kelahiran, bayi cenderung kurang berdarah dan kurang rewel selama sunat. "Semakin lama Anda menunggu, semakin tinggi risiko anak Anda membutuhkan jahitan untuk menghentikan pendarahan," ujar Dr Rui Martins, seorang dokter di Toronto.

Menurutnya, semakin lama sunat dilakukan anak-anak sudah bisa memiliki memori rasa sakit. Sementara sebelum usia dua minggu, bayi belum memiliki memori.

"Sistem saraf pusat belum dewasa sebelum usia dua minggu yang membuat bayi belum memiliki memori".

Sementara itu, Dr Joao Pipi Salle, Ahli Urologi Pediatrik di Sick Kids Hospital di Toronto, mengatakan, usai anak berusia dua minggu akan menjadi lebih sadar dan mengalami ketidaknyamanan yang lebih besar jika disunat. Pada usia satu bulan saja, bayi sudah tahu sakit dan trauma.

"Secara teknis tak ada perbedaan antara melakukan sunat pada enam bulan dan sembilan bulan," kata Dr Pipi Salle.

Ketika bayi di sunat di atas dua minggu, lanjut Dr Pipi Salle, memerlukan anastesi umum.

"Kebanyakan dokter tidak suka menyunat anak di bawah usia lima tahun. Ketika sunat, Anda harus melakukannya benar-benar di awal atau menunggu," ujar Dr Pipi Salle.

Bahkan, beberapa ahli menyarankan menunggu sampai anak membuat keputusan sendiri.  Dr. Noni MacDonald, di sebuah artikel di Canadian Medical Association Journal menjelaskan, sunat harus ditunda sampai anak cukup besar untuk mengatakan setuju.

(Mel/Igw/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.