Sukses

Guillain Barre Syndrome, dari Kesemutan Lalu Lumpuh Tak Berdaya

GBss gangguan di mana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sarafnya. Lemah dan kesemutan pada kaki, biasanya menjadi gejala awal.

Penyakit Guillain-Barre syndrome (GBS) terbilang langka. Tapi sekali terkena si penderita bakal terpuruk tak bisa apa-apa bahkan banyak yang tak selamat akibat GBS. Apa itu GBS?

Deskripsi

Guillain-Barre syndrome (GBS) adalah sebuah gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang saraf. Lemah dan kesemutan pada kaki, biasanya menjadi gejala yang paling awal.

Sensasi ini dapat dengan cepat menyebar, yang akhirnya dapat melumpuhkan seluruh tubuh orang tersebut. Dalam bentuk yang paling parah, sindrom ini adalah darurat medis yang membutuhkan perawatan secara inap.


Gejala

Sindrom Guillain-Barre sering diawali dengan kesemutan dan lemah pada kaki, yang lalu menyebar ke tubuh bagian atas dan lengannya. Pada beberapa orang, gejala dimulai pada lengan atau bahkan wajah.

Pada saat gangguan itu berlangsung, seseorang akan mengalami kelemahan pada otot yang dapat berkembang menjadi kelumpuhan.

Tanda dan gejala dari sindrom Guillain-Barre seperti dilansir mayoclinic, Jumat (21/6/2013) adalah:

  • Merasakan ada yang menusuk, seperti kesemutan, di jari kaki atau jari tangan.
  • Kelemahan atau kesemutan di kaki yang menyebar ke tubuh bagian atas.
  • Pada saat berjalan, akan mengalami kegoyahan dan terkadang tidak mampu sama sekali untuk berjalan.
  • Sulit untuk menggerakkan mata, wajah, berbicara, mengunyah bahkan menelan
  • Sakit di punggung bagian bawah
  • Kesulitan mengontrol kandung kemih atau fungsi usus
  • Jantung akan berdenyut dengan cepat
  • Tekanan darah rendah dan tinggi
  • Kesulitan bernapas

Dalam beberapa kasus, tanda dan gejala dapat berkembang dengan sangat cepat, dengan kelumpuhan pada kaki, lengan dan otot pernapasan selama beberapa jam.


Penyebab

Untuk penyebabnya sendiri, sindrom Guillain-Barre tidak diketahui secara pasti. Tapi, biasanya didahulukan dengan penyakit menular seperti infeksi pernapasan atau flu perut (stomach flu). Untungnya, sindrom ini sangatlah jarang, hanya memengaruhi 1 atau 2 orang per 100.000

Tidak ada obat untuk sindrom Guillain-Barre, tapi beberapa perawatan dapat meringankan dan mengurangi rasa sakit yang ada. Kebanyakan orang sembuh dari sindrom ini, meskipun beberapa lainnya mungkin mengalami efek yang tersisa, seperti lemah, mati rasa atau kelelahan.

Faktor risiko

Guillain-Barre syndrome dapat memengaruhi semua kelompok usia, tetapi akan berisiko sangat besar jika:

  • Berusia dewasa muda
  • Berusia dewasa tua

Pemicu

Guillain-Barre syndrome umumnya dipicu oleh:

  • Infeksi campylobacter, sejenis bakteri yang sering ditemukan dalam makanan matang, terutama unggas.
  • Mycoplasma pneumonia
  • Virus Epstein-Barr
  • Virus influenza
  • Penyakit Hodgkin
  • Mononucleosis
  • HIV
  • Rabies


Waktu yang tepat untuk ke dokter

Jika mengalami kesemutan ringan pada jari-jari kaki atau jari tangan, segeralah hubungi dokter agar tidak menyebar ke daerah lainnya.

Carilah bantuan medis jika memiliki tanda-tanda atau gejala yang parah, sebagai berikut:

  • Kesemutan yang dimulai pada kaki atau jari kaki
  • Kesemutan yang menyebar dengan sangat cepat
  • Kesemutan yang melibatkan kedua tangan dan kaki
  • Kesulitan untuk mengatur napas
  • Sering tersedak air liur.

Guillain-Barre syndrome adalah penyakit yang sangat serius, yang memerlukan perawatan inap segera, karena keadaan akan cepat memburuk.

Semakin cepat dan tepat dalam menanganinya, maka akan ada kesempatan baik yang akan dihasilkan.

Perawatan dan obat-obatan
:

  • Setelah gejala pertama, kondisi cenderung semakin memburuk selama dua minggu
  • Pemulihan dimulai, biasanya, berlangsung selama enam sampai 12 bulan, meskipun sebagian orang bisa memakan waktu selama tiga tahun.

Tidak ada obat untuk sindrom ini. Tapi, dua jenis perawatan dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi keparahan atas sindrom tersebut.

1. Plasmapheresis

Perawatan ini dikenal sebagai pertukaran plasma. Ini adalah jenis pembersih darah. Plasmapheresis terdiri dari menghapus bagian cairan darah (plasma) dan memisahkannya dari sel-sel darah yang sebenarnya.

Sel-sel darah kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh, yang memproduksi lebih plasma untuk menebus apa yang telah dihapus,

Tidak jelas mengapa pengobatan ini bekerja, namun para ilmuwan percaya bahwa plasmapheresis rids plasma tertentu yang berkontribusi terhadap serangan sistem kekebalan pada saraf perifer.

2. Imunoglobulin intravena


Mengandung antibodi sehat dari donor darah. Dosis tinggi dapat memblokir antibodi yang merusak sindrom tersebut.

(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.