Sukses

Brasil Tegaskan Gay Itu Bukan Penyakit

Komite Hak Asasi Manusia Dewan Kongres Brasil menyetujui upaya yang dilakukan para konselor untuk "menyembuhkan" kaum gay.

Komite Hak Asasi Manusia Dewan Kongres Brasil menyetujui upaya yang dilakukan para konselor untuk "menyembuhkan"   kaum gay.

Demikian Kantor Berita Resmi Agencia Camara, Brasil menyebutkan seperti dikutip AFP,  Rabu (19/6/2013).

Komite Hak Asasi Manusia dan Kelompok Minoritas yang dipimpin pastor (pemimpin Agama Katolik) kontroversial, Marco Feliciano memang menunda pengesahan RUU yang memberkan kesempatan bagi para psikolog dan profesional yang menawarkan pengobatan bagi para pasien yang berupaya mengubah seksualitas.
 
"Kalau Anda tak sakit, tentu saja tidak butuh obat," kata salah satu perumus undang-undang Simplicio Araujo yang tugasnya dikontrol oleh para pendukung Feliciano. Omongan Araujo ini pada dasarnya hendak menyatakan bahwa gay (homoseksual) sebenarnya bukanlah penyakit.

Karena itu, Menteri Hak Asasi Manusia, Maria do Rosario menyebutnya lagnkah ini sebagai kemunduran dan absurd alias tidak jelas.

“Yang dibutuhkan Brasil adalah pembuatan undang-undang homophobia (red: mereka yang takut dengan kaum gay) agar mereka ini tidak disebut sebagai kriminal," kata Maria.
 
"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saja sudah berhenti mengklasifikasikan homoseksualitas sebagai penyakit mental lebih dari 20 tahun yang lalu," kata Dewan Psikolog Federal.

Rancangan Undang-Undang ini telah dikirim ke Komite Keluarga dan Keadilan untuk didiskusikan lebih lanjut.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini