Alasan Orang Indonesia Lebih Pilih Bedah Plastik di Korea

Memiliki SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik, dan alat yang canggih ternyata belum cukup untuk menjadikan Indonesia maju di bidang estetika. Buktinya, masih banyak orang yang melakukan bedah plastik di Korea.

Menurut ahli botoks dan filler Dr. Adri D. Prasetyo, SpKK kendala yang dihadapi dokter estetika di Indonesia masih ada. Padahal jika dibanding negara lain, kemampuan dokter Indonesia tidak kalah hebatnya.

"Kendala yang utama adalah pasien Indonesia biasanya lebih percaya pada dokter luar negeri. Untuk beberapa hal tertentu, orang Indonesia lebih melihat hasil yang didapat orang Korea. Dan kedua, standar pelayanan dsini tidak ideal," jelas Adri di sela-sela acara National Symposium of Aesthetic Medicine and Cosmetic Surgery yang diadakan di Kuningan, Jakarta, Senin (17/6/2013).

Adri mencontohkan, bahwa jumlah pasien di Indonesia masih banyak dan tidak sebanding dengan dokter yang melayani.

"Di negara maju ada jam khusus bagi pasien. Mereka punya satu jam yang merupakan hak pasien. Sehingga pasien mendapatkan pelayanan yang optimal dan tidak diburu-buru. Sedangkan di Indonesia hal ini masih sulit,"ungkapnya.

Adri menjelaskan bahwa di Indonesia, rata-rata pasien hanya mendapat pelayanan tiga menit. Dan seringkali, pasien tidak ditanya apa-apa dan langsung diberi obat.

"Maka itu, yang perlu kita lakukan adalah membuat standar yang baik termasuk managemen waktu dan standar operasional yang perlu diperbaiki. Karena kemampuan dokter kita nggak kalah dengan negara lain. Sekarang tergantung dari bagaimana kita bicara dengan pasien agar ia bisa mendapat pelayanan yang baik dari dokter di indonesia," tambahnya.

(Fit/Abd)