Sukses

Kiat Tetap Hidup Sehat Meski Harga BBM Naik

Kenaikan BBM bisa memengaruhi harga bahan-bahan pokok. Jika kondisinya seperti ini, tetaplah menjaga kesehatan dengan tips di bawah ini.

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa memengaruhi harga bahan-bahan pokok. Jika kondisinya seperti ini, tetaplah menjaga kesehatan dengan mencari makanan pengganti namun dengan gizi yang seimbang.

Demikian disampaikan Ahli Gizi Klinik FKUI-RSCM, Dr Samuel Oetoro, SpG.K., saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Sabtu (22/6/2013).

"Kita berusaha mencari pengganti tapi dalam koridor gizi seimbang, ada sumber karbohidratnya, ada sumber bahan makanan protein, ada bahan makanan lemak, dan perbanyak sayur-sayuran dan lemak," kata Dr Samuel.

Dokter lulusan FK UNDIP Semarang itu mengatakan, dengan naiknya harga BBM otomatis semua kebutuhan pokok ikut naik, termasuk pada bahan makanan yang murah.

"Jadi serba salah, semua dari yang murah dan mahal ikut naik".
 
Jika tetap ingin mencari makanan alternatif, Anda bisa melakukan beberapa trik dari Dr Samuel ini:

1. Beras mahal, karbohidrat bisa diganti dari singkong, ubi-ubian, jagung.

"Tapi kualitasnya tetap kalah dengan beras. Bekatul juga bisa jadi pengganti karbohidrat yang komplementer dan murah. Silakan diganti, tapi rasanya lain, apa anak-anak mau?" ujar Dr Samuel.

2. Daging mahal diganti dengan ikan dan ayam

3. Jika tak mampu membeli ikan dan ayam, protein hewani bisa diganti dari protein nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan. Namun jangan lupa memvariasikannya, jangan selalu tahu dan tempe karena Anda bisa kekurangan protein. Kecuali jika jumlah tahu dan tempe yang dimakan jumlahnya banyak.

"Sumber protein nabati bervariasi dari kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanya, terserah mau dibuat apa saja".

4. Pilih buah-buahan jangan yang impor, lokal saja seperti pepaya, semangka

5. Susu anak harganya naik, pilih susu yang harganya lebih murah. Jangan mengurangi jumlahnya karena pertumbuhan bisa terganggu.

"Susu kaleng mahal bisa beli susu yang lebih murah atau susu sapi diganti susu kedelai, tapi kualitasnya kalah dengan susu sapi," kata Dr Samuel.

6. Kurangi makan yang manis

Dr Samuel menjelaskan, makanan yang mengandung gula bisa memicu stres. Namun, jangan lupa makanan manis bukan hanya dihindari ketika harga bahan pokok naik dan menyebabkan stres.

"Makanan yang mengandung gula memicu seseorang jadi lebih aktif sehingga mudah stres. Hindari gula setiap hari," ujarnya.

5. Utamakan penuhi bahan makanan utama, bukan menggantinya dengan suplemen

Membeli vitamin dan suplemen malah bisa menambah pengeluaran. Suplemen yang harganya murah kualitasnya belum tentu bagus.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini