Sukses

Kate Middleton Dinilai Nggak Bakalan Berani Melahirkan Normal

Sang putri akan mengikuti rombongan perempuan "too posh to push", dengan memilih bedah rahim ketimbang bersalin secara normal.

Tebak-menebak tentang nama bayi, warna rambutnya dan hipnosis mewarnai Duchess of Cambridge dari Inggris berkaitan dengan penampilan terakhirnya di depan umum sebelum bersiap melahirkan putra ahli waris kerajaan itu.

Majalah Inggris "Grazia" bersampul mengilap melaporkan sang putri mempertimbangkan pemakaian persalinan-hipno, yang diperkirakan berlangsung bulan depan, saat calon ibu menggunakan hipnosis mandiri untuk mengendalikan rasa sakit dengan mempelajari teknik meningkatkan hormon pereda sakit.
    
Petaruh memprediksi bahwa sang putri akan mengikuti rombongan perempuan, yang semakin banyak dan dijuluki "too posh to push", dengan memilih bedah rahim ketimbang bersalin secara normal.
    
Pihak kerajaan menolak memberikan keterangan lebih rinci mengenai rencana kelahiran putra pertama Pangeran William dan Kate Middleton (31 tahun), yang dikenal secara resmi sebagai Duke dan Duchess of Cambridge sejak pernikahan mereka pada April 2011.
    
Juru bicara kerajaan mengatakan bahwa ia menyadari pemikiran yang berkembang pada masyarakat tentang persalinan itu tetapi menolak membenarkan atau pun membantah lebih rinci mengenai bayi yang akan menempati urutan ketiga sebagai pewaris tahta Inggris setelah Pangeran Charles dan putra sulungnya Pangeran William.
    
"Ini adalah peristiwa bahagia dan banyak sekali spekulasi apa yang akan dilakukan atau tidak dilakukan oleh putri, namun itu adalah masalah pribadi," kata juru bicara itu seperti dilansir dailymail Minggu (16/6/2013).
    
Pengamat kerajaan memperkirakan bayi itu akan dilahirkan di Rumah Sakit St Mary di pusat kota London tempat Putri Diana melahirkan William, yang akan genap 31 tahun pekan depan, dan adiknya Pangeran Harry.
    
Kate sangat teliti untuk tidak memberi petunjuk apapun mengenai calon bayinya ketika ia tampil sendiri dalam peluncuran Princess Cruises, 3.600, kendaraan penumpang Royal Princess di Southhampton pesisir selatan Inggris.
    
Mengenakan topi hitam dan jas bercorak Dalmatian, sang Putri terlihat cukup berhati-hati setelah pada Maret nyaris selip lidah saat ia menerima bingkisan boneka beruang dan berkata "Terimakasih.. akan saya simpan untuk D... ku."
    
Rupert Adams, juru taruh dari William Hill mengatakan dari D itu merebakkan spekulasi bahwa bayinya adalah perempuan, menghentikan sementara spekulasi mengenai jenis kelamin sang bayi, sementara hanya beberapa pekan kemudian, seorang juru taruh saingan Paddy Power menampik bahwa bayinya adalah perempuan.
    
Taruhan mengenai nama sang bayi terus bergulir dan yang paling banyak disukai adalah Alexandra kemudian Diana, nama ibunda William yang meninggal dalam kecelakaan mobil tahun 1997 dan juga nama Elizabeth.
    
Alexandra mempunyai sejarah bagi keluarga kerajaan, yaitu nama Putri Alexandra (76 tahun), sepupu Ratu Elizabeth dan juga nama dari istri Edward II, putra Ratu Victoria, yang menikah dengan Alexandra dari Denmark pada 1863.
    
Untuk bayi laki-laki, nama yang paling disukai adalah George sedangkan tanggal persalinan yang disukai adalah 17 Juli.
    
"Kami melihat banyak taruhan kecil pada lebih dari 100 negara, orang Australia dan Kanada khususnya menyukai hal ini," kata Adams.
    
Roy Scott dari Paddy Power mengatakan, orang-orang mempertaruhkan uang bahkan untuk hal-hal yang lebih tidak jelas, misalnya karir masa depan sang bayi, universitasnya dan untuk warna rambut, coklat yang paling disukai ketimbang  warna jahe.
    
"Gabungkan antara keluarga kerajaan dan taruhan dan Anda mendapatkan kesukaan masa lalu di Inggris," kata Scott.
    
Kedua juru taruh itu mengharapkan Kate memilih bedah cesar alih-alih persalinan alamiah, mengingat satu dari empat bayi di Inggris sekarang dilahirkan dengan cara tersebut, naik 12 persen jika dibandingkan dengan tahun 1990.
    
Perhatian tentang cara persalinan sang putri, membuatnya berpikir, enggan, mengenai politisasi persalinan dimana semua pihak berusaha memenangkan keunggulan cara masing-masing untuk melahirkan. (Abd/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini