Sukses

Gambar Cabul Bikin Wanita Ingin Ubah Miss V yang Menonjol

Wanita Australia semakin banyak yang menginginkan dokternya mengatasi vaginanya yang menonjol karena gambar porno yang suka menipu.

Wanita Australia semakin banyak yang menginginkan dokternya mengatasi vaginanya yang menonjol dengan labioplasty. Ini diduga karena gambar-gambar porno baik itu di video ataupun majalah dewasa yang sering menampilkan wanita dengan labia yang tidak terlihat.

Padahal, ada efek permainan gambar dengan air brush yang membuat vagina terlihat tidak menonjol dan tidak berambut.

Ini terbukti banyak wanita yang ingin melakukan labioplasty dengan membawa foto dari gambar porno dan menunjukkan kepada dokter untuk model operasinya. Ini memperlihatkan pengaruh yang berbahaya dari pornografi.

Selama 10 tahun terakhir klaim tunjangan kesehatan untuk labioplasty meningkat dari 200 menjadi 1.500 per tahunnya.

Lantas mengapa wanita Australia menuntut labioplasty? Alasan utama yang sering diungkapkan pasien karena ketidakpuasan dengan penampilan alat kelaminnya.

Sebuah penelitian menemukan, lebih dari 50 persen wanita merasa tidak puas dengan ukuran dan penampilan labianya. Di sisi lain, 40 persen wanita mempertimbangkan operasi organ genital.

Seperti dikutip dari cqnews, makin banyak wanita yang melakukan prosedur itu karena tidak puas, bukan karena perubahan anatomi. Jadi wanita lebih kepada perubahan pandangan sosial tentang vulva dan vagina yang `normal`.

Dalam sebuah penelitian terbaru menjelaskan, ukuran kelamin dari 50 wanita bervariasi. Sebagian besar wanita memiliki labia yang menonjol, bukan yang datar.

Labia yang menonjol secara normal digambarkan sebagai hypertropic (pembesaran abnormal), tapi tak ada panduan yang jelas dalam tingkatan apa labia didiagnosis menonjol.

Dengan hanya dari pikiran itu, tidak mengejutkan banyak perempuan yang melakukan labioplasty tak melakukan pemeriksaan fisik.

Hasil operasi ternyata juga tak selalu bagus. Banyak wanita yang mengaku secara seksual tidak puas atau cemas dengan kondisi alat kelaminnya. The Royal Australian dan New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists sangat tidak menyarankan labioplasty, kecuali ada alasan medis di baliknya.

Para ahli itu mengutip berbagai komplikasi potensial, termasuk jaringan parut, cacat permanen, infeksi, rasa sakit, dan hilangnya sensasi seksual.

(Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.