Sukses

Jangan Khawatir, Penderita Diabetes Tetap Bisa Puasa Ramadan

Penderita diabetes mellitus tetap bisa menjalankan puasa namun harus melakukan persiapan minimal dua bulan sebelumnya.

Ramadan ibarat tamu spesial yang selalu ditunggu-tunggu umat Islam. Namun untuk sebagian umat Islam yang berpenyakit Diabetes mellitus (kencing manis) muncul kekhawatiran apakah bisa menjalankan ibadah puasa dengan optimal.

Konsultan Diabetes Dr. Wismandari, SpPD, FINASIM menjelaskan, puasa itu menyehatkan sekalipun untuk penderita diabetes. "Puasa itu menyehatkan, yang terjadi saat orang berpuasa yaitu gula darah turun, insulin turun, glikogen terpakai. Pemecahan nonkarbohidrat dan pembentukan keton. Puasa aman untuk penderita DM," ujar Dr. Wismandari.

Dalam studi EPIDIAR diketahui, 43 persen penderita diabetes tipe 1 dan 79 persen tipe 2 tetap berpuasa. "Penderita diabetes masih aman untuk berpuasa, dengan tetap mengkaji dan melakukan konseling pra-Ramadan," katanya.

Pengkajian dan konseling pra-Ramadan bisa dilakukan sejak dua atau empat bulan sebelum Ramadan, dengan pengkajian kontrol metabolik, stratifikasi risiko, penyesuaian terapi untuk siap puasa, self care dan edukasi.

"Keputusan puasa atau tidak pada pengidap diabetes ada di tangan individu dan dokter hanya memberikan saran. Persiapan puasa dilakukan jauh waktu sebelum Ramadan," jelasnya.

Ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat berpuasa pada penderita diabetes yaitu gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, darah menjadi asam, kekurangan cairan dan timbulnya pembekuan di dalam darah.

"Namun dapat diatasi jika orang berpuasa tersebut memahami tata cara yang baik berpuasa, pintar mengatur pola makan saat puasa," ujarnya menambahkan.

(Mia/Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.