Sukses

Nikah Tanpa Seks 8 Tahun, Tiga Pasutri Tetap Bahagia

Pernikahan ternyata tak selalu harus melakukan seks. Buktinya pasangan suami istri yang sudah menikah 44 tahun tetap bahagia meski tak bercinta selama 8 tahun.

Pernikahan ternyata tak selalu harus dengan seks. Buktinya pasangan suami istri yang sudah menikah 44 tahun tetap bahagia meski tak bercinta selama 8 tahun.

Biasanya, pasangan yang menemukan keintiman seksualnya telah mati agak susah mengakuinya. Tapi, tiga pasangan suami istri ini mengaku sudah bertahun-tahun tidak melakukan hubungan seks.

Berikut tiga pasangan itu seperti dikutip Dailymail, Jumat (31/5/2013):

1. Trauma usai kehamilan ektopik


Charlotte (34) dan Chris Everiss (40) mengatakan, sudah lebih dari dua tahun tidak melakukan hubungan intim. Keduanya mengaku sudah tidak mempunyai energi lagi untuk melakukan hubungan seks.

Gadis kecilnya yang tidur bersamanya membuat Chris dan Charlotte hanya menikmati ciuman dan pelukan di sofa di depan televisi. Meski tanpa seks, pernikahan yang sudah berlangsung 10 tahun itu tetap bahagia. Pasangan tersebut tak bisa membayangkan jika hidup tanpa satu sama lain.

Keduanya bersikeras, pernikahannya itu lebih kuat dibanding orang-orang lain. Sebelum menikah, keduanya berpacaran dua tahun lamanya usai bertemu di situs kencan. Menurut keduanya, seks tak penting bagi kebahagiaannya.

"Kami masih terangsang satu sama lain, tapi kami tidak ingin bertindak lebih jauh," kata Charlotte.

Menurut Charlotte ia sulit melakukan hubungan seks melihat ada anaknya Addisoon yang baru berusia 4 tahun seranjang dengannya.

"Saya pikir jika Chris benar-benar merindukan seks, ia akan memberitahu saya atau saya menangkapnya sedang menonton porno di internet sebagai penggantinya".

Wanita dari Staffordshire itu di tahun-tahun awal pernikahannya bisa bercinta dengan suaminya tiga kali seminggu. Tapi, tiga tahun lalu ketika anak perempuannya berusia 18 bulan, Charlotte hampir meninggal dunia setelah kehamilan ektopiknya yang menyebabkan dia harus menjalani histerektomi parsial melalui operasi enam jam.

Sejak saat itu, Charlotte dan suaminya hanya sekali bercinta, yakni 10 bulan setelah ia kehilangan. Charlotte saat bercinta tak merasakan kenikmatan apa pun.

"Satu kali kami melakukannya setelah kami berbagi sebotol anggur di Jumat malam, itu sama sekali tidak menyenangkan bagi saya. Itu tidak menyakitkan, tapi saya berbaring di sana dan berpikir `seberapa cepat kita bisa selesai`," ujar Charlotte.

Chris bisa memahami keengganan Charlotte terhadap seks. "Sulit mengetahui kalau pelukan kami tak akan mengarah ke yang lebih intim lagi," kata Chris.

"Charlotte adalah seorang wanita cantik dan saya masih sangat tertarik dengannya, tapi dia hampir mati dan saya bersyukur setiap hari kalau dia masih di sini".

Selain alasan tersebut, Chris juga mengaku lelah sehingga ia begitu capek untuk bercinta. Untuk bekerja saja, ia harus melalui perjalanan berjam-jam.

Chris percaya pernikahan adalah komitmen seumur hidup dan ia tak pernah berpikiran akan meninggalkan keluarganya. Menurutnya, berhenti melakukan hubungan seks bukan berarti pasangan tak mencintai lagi satu sama lain.

"Tentu laki-laki memiliki kebutuhan, tapi saya pikir saya lebih baik dalam mengontrol desakan dari dalam diri dibanding yang lain. Saya mengalihkan perhatian ke hobi seperti melakukannya dengan mobil tua".

"Namun saya berharap, di masa depan ketika Charlotte dan saya merasa lebih baik, kehidupan seks kami berlanjut".

2. Pria tak ingin seks karena sibuk


Keinginan berhenti seks tak hanya datang dari wanita. Tracey Dowler, 42, dibuat khawatir suaminya Julian (55) yang tak ingin bercinta dengannya selama 1 tahun. Ia takut suaminya tertarik dengan wanita lain. Tapi ia kini bisa menerimanya kalau stres dengan pekerjaan membuat suaminya yang bekerja sebagai direktur di sebuah perusahaan mekanik menjadi alasan tak lagi berhubungan seks.

Pasangan yang menikah pada 2007 itu mengaku, dulu ketika berpacaran bisa berhubungan seks sampai tiga kali dalam semalam. "Tapi setelah menikah, kami hanya bercinta sekali atau dua kali seminggu. Kami mulai jarang dan sekarang belum bercinta selama lebih dari 1 tahun".

Tracey mengaku masih merasa sangat tertarik dengan suaminya, begitu pula dengan suaminya. Pasangan yang saling mencintai itu saling berpegangan tangan ketiga pergi keluar bersama, berciuman satu sama lain, dan mengucapkan selamat malam sebelum tidur dengan mengatakan `I Love You` pada akhir percakapan di telepon.

"Bagi kami, seks bukan segalanya dan akhir dari pernikahan".

Julian mengatakan, ia mengganggap Tracey sebagai sahabat dan belahan jiwanya. Banyak pasangan yang pernikahannya abadi tanpa hubungan seks. Dan ia percaya, saat pensiun bisa kembali menghidupkan api asmaranya.

3. Kanker prostat penyebabnya

Rhae (64) dan Keith Elliott (75), dari Cambridgeshire, sudah menikah selama 44 tahun. Keduanya sudah 8 tahun tak melakukan hubungan suami istri.

Ketika Keith berusia 65 tahun dia didiagnosa mengalami kanker prostat yang mempengaruhi fungsi seksualnya. Memang dokter mengatakan, viagra bisa membantunya. Tapi Keith tak melakukannya.

Menurut Keith, sebelum terkena kanker prostat keduanya juga berminggu-minggu tanpa seks. Baginya, seks bukan hal yang penting di dunia ini. Namun Rhae pernah merasakan tak ada seks dalam pernikahan itu lebih sulit.

"Saya sekarang 64 tahun dan sudah selibat selama 8 tahun".

"Selama beberapa tahun pertama, saya akan marah ketika Keith menolak saya".

Pasangan itu pada 2007 hidup di Paris. Ketika Rhae mengangkat topik soal seks, Keith malah berkata, `Rhae, saya tak ingin melakukannya lagi, bisakah kita berhenti membahasnya?`.

"Saya harus memutuskan apakah hubungan kami lebih penting bagi saya dibanding kehidupan seks saya".

"Saya punya teman-teman yang tidur terpisah dari suami mereka dan beberapa yang tidak menyukainya, tapi Keith dan saya benar-benar dekat".

"Saya tak khawatir jika Keith akan tersesat jika tak bercinta dengannya".

Rhae tak ingin jika suaminya mencoba vigara. Menurutnya, hubungannya dengan Keith telah berubah menjadi persahabatan.

Tak Ada Seks Rawan Selingkuh


Psikolog Leila Collins mengatakan sudah menjadi hal umum kaum wanita bakal 'menutup toko' dan berhenti berhubungan seks dengan pasangan setelah keluarganya lengkap. Namun, kenyataannya tak hanya pada wanita yang ingin seks berhenti. Padahal, tak ada seks bisa mengarah ke perselingkuhan.,

"Kurangnya hubungan seks dalam pernikahan adalah alasan di balik banyaknya perselingkuhan".

"Pria-pria lain akan membayar untuk seks daripada risiko kehilangan keluarga mereka".

(Mel/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.