Sukses

600 Ribu Orang Mati Setiap Tahun Karena Jadi Perokok Pasif

Risiko terburuk menjadi perokok pasif adalah rusaknya paru-paru dan organ penting lainnya. Perokok pasif diperkirakan menyebabkan 600.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia.

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, mungkin kalimat ini pas untuk orang-orang yang masih memilih untuk tetap merokok. Risiko terburuk menjadi perokok pasif adalah rusaknya paru-paru dan organ penting lainnya.

Perokok pasif saja dampaknya sudah mengerikan, apalagi untuk perokok aktif.

Studi global pertama menunjukan perokok pasif diperkirakan menyebabkan 600.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia dilansir BBC, Jumat (31/5/2013).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sepertiga dari perokok pasif yang tewas adalah anak-anak yang sering terpapar asap rokok di rumah.

Studi pada 2010 November di 192 negara, menyimpulkan merokok pasif sangat berbahaya bagi anak-anak, berisiko tinggi sindrom kematian bayi mendadak, pneumonia dan asma.

Perokok pasif telah dikaitkan dengan penyakit jantung, penyakit pernapasan dan kanker paru-paru. "Ini membantu kita memahami korban nyata tembakau," ujar Armando Peruga, dari WHO Tobacco-Free Initiative, yang memimpin penelitian.

Di Asia Tenggara dan Afrika diperkirakan 165.000 anak meninggal karena infeksi pernapasan yang disebabkan karena asap. "Campuran penyakit menular dan perokok pasif adalah kombinasi mematikan," kata Peruga.

Penelitian yang dilakukan pada 2004 menemukan sebanyak 40 persen anak-anak, 33 persen laki-laki, dan 35 persen perempuan masuk ke dalam golongan perokok pasif.

Hal ini menyebabkan 379.000 kematian akibat penyakit jantung, 165.000 akibat infeksi pernapasan bawah, 36.900 dari asma dan 21.400 dari kanker paru-paru.

Menurut penelitian, jumlah tertinggi perokok pasif terdapat di Eropa dan Asia dan tingkat terendah berada di Amerika, Mediterania Timur dan Afrika.

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa merokok pasif menewaskan sekitar 281.000 wanita di seluruh dunia, disebabkan 50 persen di seluruh bagian dunia merupakan perokok pasif.

Namun, para peneliti mengatakan adalah keterbatasan studi, termasuk ketidakpastian tentang data kesehatan mendasar dan kesenjangan dalam data yang berhubungan dengan perokok pasif.

Dalam tulisan di jurnal Lancet, Dr Heather Wipfli dari University of Southern California dan rekannya, mengatakan "Ada ketidakpastian juga diakui dalam perkiraan beban penyakit. Namun, 1,2 miliar perokok di dunia mengekspos miliaran non-perokok untuk jadi perokok pasif, yang menyebabkan penyakit polutan udara dalam ruangan". (Mia/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini