Sukses

Korban TBC Terus Berjatuhan, Forum Stop TB Siap Beraksi

Upaya pencegahan dan pengobatan penyakit Tuberkulosis tak henti dilakukan pemerintah. Namun tetap saja korban sakit atau mati karena TBC/TB terus berjatuhan.

Upaya pencegahan dan pengobatan penyakit Tuberkulosis tak henti dilakukan pemerintah. Namun tetap saja korban sakit atau mati karena TBC/TB terus berjatuhan.

Indonesia menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tercatat sebagai negara ke-4 terbesar dalam kasus TBC. Maka itu pemerintah sangat mendukung dibentuknya Forum Stop TB.

Forum Stop TB Partnership Indonesia dibentuk demi memerangi Tuberkulosis di Indonesia. Pengusaha Minyak Arifin Panigoro yang dipilih memimpin forum tersebut.

Kementerian Kesehatan optimis kalau forum tersebut bisa membantu mempercepat pengendalian TB di Indonesia.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D, dalam Acara 'Kick Off' Forum Stop TB Partnership Indonesia, Jakarta, Kamis (30/5/2013).

"Tidak mungkin pengendalian ini dapat berjalan lancar tanpa dukungan berbagai pihak dan lapisan masyarakat Indonesia," kata Ghufron.

Menurut Ghufron, program pengendalian TB di Indonesia telah meraih banyak kemajuan dalam dasawarsa terakhir, terutama sejak 1995. "Waktu itu dimulainya strategi Directly Observed Treatment, Short-course (DOTS)," tambah Ali Ghufron.

Saat ini saja, lanjut Ghufron, pengendalian TB telah diakselerasi dan diekspansi ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.

Meski demikian, masih banyak tantangan dalam pengendalian TB yang harus dihadapi. Antara lain, setiap tahun masih ada 450.000 kasus TB baru dan angka kematian TB masih tinggi. "Yaitu 64.000 orang per tahun," jelas Ali Ghurfron.

Ghufron mengatakan, juga terjadi peningkatan koinfeksi TB HIV, kasus TB MDR, dan TB Anak maupun TB pada kelompok khusus. "Peran masyarakat dalam pengendalian TB dan dukungan pemangku kepentingan dalam pengendalian TB belum optimal," lanjutnya.

Lalu, masih ada pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan pengobatan TB masih kurang. Serta kemiskinan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya morbiditas TB di Indonesia. (Adtl/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini