Sukses

Gagal Bunuh Diri, Graham Jadi Zombie dan Nongkrong di Kuburan

Graham merasa dirinya seorang Zombie. Ia yakin sebenarnya dirinya sudah mati sehingga sering nongkrong di kuburan. Namun, Graham kini telah sembuh usai menjalani terapi berbulan-bulan.

Graham merasa dirinya seorang Zombie. Ia yakin sebenarnya dirinya sudah mati sehingga sering nongkrong di kuburan. Namun, Graham kini telah sembuh usai menjalani terapi berbulan-bulan.

Sembilan tahun lalu ia didiagnosis mengalami gangguan otak langka Sindrom Cotard atau dikenal dengan Walking Corpse Syndrome. Kondisi ini membuat penderitanya percaya kalau bagian dari tubuhnya sudah tidak ada lagi.

Graham mengatakan, setelah gagal bunuh diri ia yakin sebenarnya meninggal dan jadi "mati berjalan".

Beberapa orang dengan kondisi tersebut bisa mati kelaparan, karena percaya kalau dirinya tak perlu makan. Hal ini dikaitkan dengan depresi dan memengaruhi hanya beberapa ratus orang.

"Sulit untuk menjelaskan. Saya hanya merasa seperti otak saya tidak ada lagi," kata Graham.

Seperti dikutip TheSun, Selasa (28/5/2013), kondisi langkanya itu memang membuat Graham jadi kehilangan indra penciuman dan perasa, ia berhenti makan, merokok, dan berbicara.

Graham juga menghabiskan hari-harinya di kuburan karena ia merasa kuburanlah yang paling dekat jika ia mati.

Dan kini penderitaannya sudah berakhir, para ilmuwan di University of Exeter, Inggris memberikan bantuan untuk mengatasi kondisinya dengan menjalani terapi.

"Saya tidak merasa otak saya mati lagi," kata Graham.

(Mel/Abd/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.