Sukses

dr. Sophia B Hage, Jadi Dokter Karena Sering Tersiksa Nyeri Haid

Dari pengalaman pribadi yang sering sesakitan ketika datang bulan yang pada akhirnya membuat Sophia Benecdita Hage memilih untuk memperdalam ilmu Spesialis Kedokteran Olahraga, di UI

Dari pengalaman pribadi yang sering kesakitan ketika datang bulan (mens), akhirnya membuat Sophia Benecdita Hage memilih untuk memperdalam ilmu Spesialis Kedokteran Olahraga, di Universitas Indonesia, Jakarta.

"Biasanya, ketika seorang perempuan mau menstruasi, terutama saya, entah kenapa saya selalu merasakan sakit kepala. Tidak hanya itu, kemudian banyak keluhan lain yang mengganggu kualitas hidup saya," ucap Sophia, saat diwawancarai Liputan6.com, Senin (27/5/2013)

Melihat kondisinya yang seperti itu, membuat wanita keturunan Korea-Belanda-Jawa ini menemukan kualitas hidup yang lebih baik dan teratur hanya dengan berolahraga. "Jadi, sebenarnya saya memilih ilmu ini berangkat dari pengalaman pribadi saya," terang wanita kelahiran 15 Juli 1984 ini.

Dengan berolahraga rutin, dan menjalani pola hidup sehat, tiba-tiba saja wanita anggun ini menemukan banyak manfaat dari apa yang dia kerjakan itu. Pada akhirnya, itu semualah yang membuat alumni SMA Negeri 70 Jakarta Selatan, membagikan ilmu dan pengalamannya ke orang banyak.

Pemilik tinggi badan 158 cm dan berat badan 51 kg ini, kerap melakukan olahraga  rutin selama 3 kali selama seminggu. Jika dilihat, ini merupakan penurunan, karena sebelumnya wanita ini terkenal maniak berolahraga. "Dulu saya bisa berolahraga 5 kali dalam seminggu. Dulu bisa 1 jam, sekarang rata-rata cuma setengah jam," tambah dokter yang berpraktik di EEC Kantor Pusat Pertamina.

Kalau untuk olahraga sendiri, wanita berambut panjang dan hitam ini lebih memilih untuk berenang. Sayang, akhir-akhir ini dirinya lebih senang menghabiskan waktu di gym, dari pada berenang. Jika Yoga dan Pilattes kembali tenar akhir-akhir ini, tetaplah renang yang dipilih oleh wanita yang yang pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Ilmu Kedokteran Unair, Surabaya, Jawa Timur.

"Bukan berarti sekarang saya tidak menyukainya. Tapi, hanya masalah waktu saja," kata Menteri Advokasi BEM Universitas Airlangga, 2002-2008.

Untuk asupan makanannya, wanita yang akan berusia 29 tahun ini tidak pernah melewati setiap waktu makan yang datang. Baginya, makanan sangat perlu untuk tubuhnya.

"Bagi saya harus ada makan pagi, harus ada makan siang, dan harus ada makan malam," tuturnya.

Terkadang, wanita yang juga berprofesi sebagai Kontributor tetap di majalah Fitness for Men Januari 2011 sampai dengan sekarang ini, selalu menyelipkan cemilan di antara waktu makan siang dan makan malam.

Yang dihindarinya hanyalah makanan yang digoreng dan yang bersantan. "Saya sangat menghindari kedua jenis makanan itu. Khususnya makanan yang berlemak, memang sangat saya jaga," terang Sophia.

Meski begitu, wanita satu ini tidak pernah tidak untuk memakannya. Dirinya tetap mengonsumsi makanan berlemak, tetapi porsinya sangat dijaga.

"Tetap saya makan, tetapi jumlahnya terbatas," tambah Sophia lagi.

Bisa dikatakan Sophia adalah sosok yang beruntung. Dia mengaku, dirinya tidak pernah merasakan yang namanya kegemukan. Tapi, menurut orangtuanya, Sophia pernah gemuk dan itu tidak berlangsung lama. "Sewaktu kecil sih, pernah gendut malah. Itu hanya terjadi satu tahun pertama," terang wanita yang aktif di Social Media (SOcMed) ini.

Kini, yang tengah dilakukannya adalah mendalami program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga di Departemen Olahraga Universitas Indonesia, Jakarta. Ini dilakukan, atas dasar rasa cintanya yang teramat dalam ke olahraga dan medis.

Biodata

Nama : dr Sophia Benecdita Hage

Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 15 Juli 1984

Status : Lajang

Hobi : Membaca buku, aktivitas sosial, olahraga

Berat Badan : 51 kg

Tinggi Badan : 158 Cm

Praktik : EEC Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Selatan

Pendidikan

Pendidikan Formal :

  • Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Universitas Indonesia, 2009 - sekarang
  • Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, 2002 - 2008.
  • Menteri Advokasi BEM Universitas Airlangga, 2002 - 2008
  • SMA Negeri 70 Jakarta Selatan, 1999 - 2002

Pendidikan Non Formal:

  • Kursus Osteoporosis: Prevention and Treatment of Osteoporosis PB PEROSI 2011
  • One Day Seminar Healthy Aging by Indonesian Society of Menopause 2011
  • Postgraduate Course on Assessment and Management of Obesity 2010
  • Penataran Dokter Cabang Olahraga Tinju Profesional BOPI, 2010
  • Advance Trauma Life Support, 2009

Riwayat Pekerjaan:

  • Kontributor tetap di majalah Fitness for Men, Januari 2011 - sekarang
  • Moderator di @america, American Midwife in Indonesia narasumber ibu Robin Lim, CNN Hero 2011, Oppie Andaresta
  • Moderator di @obsat, narasumber Ibu Robin Lim, CNN Hero 2011
  • Narasumber di beberapa acara, termasuk Social Media Festival 2011, Pesat Blogger 2010, Fimela Festival.


(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.