Sukses

Pulang dari Malaysia, N Malah Tertular HIV dari Suami

Wanita N (33) tidak pernah menyangka kalau dirinya bisa terinfeksi HIV akibat ulah suaminya. N yang bekerja sebagai buruh cuci hanya bisa menerima takdirnya.

Wanita N (33) tidak pernah menyangka kalau dirinya bisa terinfeksi HIV akibat ulah suaminya. N yang bekerja sebagai buruh cuci hanya bisa menerima takdirnya.

Tahun 2009, N pulang ke Indonesia dengan alasan ingin istirahat dan membantu keluarga, setelah sebelumnya menjadi tenaga kerja di Malaysia. Tapi, kepulangannya itu justru membuatnya terinfeksi HIV/ AIDS.

"Saya sungguh tidak pernah menyangka bisa seperti ini. Saya pergi jadi TKW di Malaysia sejak 2006-2009. Saya sengaja pulang untuk istirahat sekitar 6 bulan," jelas N saat ditemui Liputan6.com bersama penggiat HIV/ AIDS di Kantor Bupati Indramayu, Jawa Barat, Selasa (21/5/2013).

Menurut N, tahun 2009, suaminya terkena TB (tuberkulosis). Tapi setelah 3 bulan tidak ada perubahan dan berobat ke ke rumah sakit, suami divonis mengidap HIV AIDS stadium 4," jelasnya.

Mengetahui dirinya tertular, N sempat putus asa dan marah pada suami. Penyakitnya membuat N tidak bisa lagi berangkat ke Malaysia. Tentu saja kondisinya membuat N tidak bisa lagi mencari nafkah. Padahal N memiliki anak kembar.

"Sampai akhirnya, saya terkena HIV positif. Saya merasa kesulitan. Dulu obat-obatan bisa didapatkan secara gratis, tapi sekarang saya harus bayar mahal. Selain itu, tidak semua rumah sakit di Indramayu memiliki fasilitas untuk ODHA (orang dengan HIV/AIDS)," katanya.

Tekanan lingkungan membuat N merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman lagi untuk bekerja."Paling-paling terima jasa menyetrika dan menjahit baju," ujar N.

Meski terpapar penyakit mematikan akibat perilaku berisiko dari sang suami, hingga kini N mengaku tetap setia mendampingi sang suami. "Sempat juga merasa benci. Tapi saya pikir-pikir lagi, mungkin ini sudah garis takdir saya. Sekarang yang terpenting bisa bekerja mencari nafkah untuk meneruskan pengobatan dan biaya hidup sehari-hari," kata N.

(Fit/Mel/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini