Sukses

[VIDEO] Sekolah Memetri Wiji Agar Anak Tahu Budi Pekerti

Selain tata krama, Sekolah Memetri Wiji juga mengajarkan anak-anak belajar tembang Jawa, hingga dolanan anak.

Prihatin dengan makin lunturnya budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari, Sekolah Tata Krama Budaya Jawa didirikan warga di Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sekolah non formal itu, anak-anak diajari aneka tata krama Jawa seperti cara menghidangkan minuman dengan jalan jongkok hingga cara melewati orang tua yang sedang duduk.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Selasa (14/5/2013), anak-anak berjalan jongkok sambil membawa minuman. Mereka berlatih melakukan itu sebagai bagian dari tradisi tata krama orang Jawa pada masa lalu saat menyajikan minuman atau makanan kepada orangtua atau tamu.

Selain berjalan jongkok, mereka juga diajarkan cara meletakkan makanan atau minuman pada sisi kanan sebagai bentuk penghormatan kepada orangtua atau tamu. Usai meletakkan makanan atau minuman, mereka pun kembali ke tempat asal juga dengan jalan jongkok.

Anak-anak itu adalah siswa sekolah atau perkumpulan belajar Memetri Wiji yang sedang belajar tentang aneka tata krama Budaya Jawa yang saat ini sudah mulai ditinggalkan.

Selain menyajikan minuman, sejumlah tata krama lain yang juga diajarkan adalah saat melintas di depan orang tua yang sedang duduk, cara mengundang kendurian dan sebagainya.

Sesepuh Tri Joko Saptono mengatakan Memetri Wiji sengaja didirikan warga di Dusun Tamanan, Taman Martani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, sebagai bentuk keprihatinan terkait makin lunturnya tata krama budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini.

"Banyak anak-anak sudah tidak lagi mengetahui dan memahami tata krama karena nggak pernah lagi diajarkan dalam kehidupan sehari-hari," kata Tri.

Kegiatan belajar tata krama dilakukan seminggu 2 kali pada sore hari. Saat ini, kegiatan belajar yang didirikan pada 2012 lalu diikuti sekitar 50 anak mulai dari usia TK hingga SMP. Dengan memilih anak-anak sebagai sasaran belajar, diharapkan proses penanaman nilai-nilai budi pekerti bisa dilakukan lebih dini.

Selain tata krama Jawa, di kelompok belajar itu anak-anak juga diajarkan aneka ketrampilan budaya Jawa lain seperti tembang Jawa, dolanan anak dan sebagainya. (Adi/Igw/*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini