Sukses

Satu Lagi Meninggal Akibat Flu H7N9, Total 24 di Cina

Seorang warga Shanghai dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi virus H7N9 sehingga jumlah warga yang meninggal dunia akibat virus tersebut mencapai 24 orang dari 126 kasus yang terjadi.

Seorang warga Shanghai dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi virus H7N9 sehingga jumlah warga yang meninggal dunia akibat virus tersebut mencapai 24 orang dari 126 kasus yang terjadi.

Media setempat, Selasa, melaporkan hingga pagi ini kasus flu burung H7N9 telah mencapai 126 dan menyebar di beberapa kota di Cina, termasuk di Hunan yang baru kali pertama terjangkit sejak virus itu terdeteksi pada bulan Maret 2013.

Pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia menyebut virus tersebut "salah satu yang paling mematikan", dan mengatakan virus tersebut lebih mudah menular dibandingkan turunan sebelumnya yang telah menewaskan ratusan di seluruh dunia sejak tahun 2003.

Meski belum jelas cara penularan virus tersebut, pakar kesehatan WHO sejauh ini belum melihat bukti skenario terburuk penularan antarmanusia.

Sebuah tim beranggotakan pakar kesehatan internasional yang dipimpin WHO dan pemerintah Cina melakukan penelitian selama lima hari di Cina. Namun, tidak menemukan petunjuk penularan virus antarmanusia.

Asisten Dirjen WHO untuk keamanan kesehatan, Keiji Fukuda mengatakan bahwa situasinya masih tetap rumit dan sulit serta terus berkembang.

"Kalau kita lihat virus-virus influenza, yang ini merupakan jenis yang sangat berbahaya untuk manusia," kata Fukuda seperti dikutip Xinhua, Selasa (30/4/2013) seraya menambahkan jenis yang berbahaya lain adalah H5N1 yang membunuh 30 dari 45 korban terinfeksi di China antara 2003 dan 2013.

Meskipun angka kematian akibat merebaknya virus H7N9 lebih rendah, dia mengatakan,"Sudah jelas ini adalah salah satu jenis paling mematikan yang pernah kita lihat sejauh ini."
   
Fukuda menekankan tim tersebut masih berada pada tahap awal penelitian. "Mungkin kami akan melihat penularan yang paling serius saat ini," katanya.

(Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini