Sukses

Raihan si Bocah Koma 7 Bulan Kini 'Dirawat' Christine Hakim

Raihan bocah 10 tahun yang tak berdaya usai mengalami koma selama 7 bulan kini menjalani pengobatan alternatif atas ajakan aktris senior Christine Hakim.

Sudah lebih dari 1 bulan, Raihan bocah 10 tahun yang diduga korban malapraktik dari Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) menjalani rawat jalan di rumahnya.

Kini, bocah yang pernah koma selama 7 bulan dan sempat tergeletak di ruang perawatan Paviliun Kartika Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto menjalani pengobatan alternatif. Uniknya, pengobatan alternatif itu direkomendasikan langsung oleh aktris senior Indonesia, Christine Hakim.

Kabar bahagia ini didapatkan langsung dari sang Ibu, Oti Puspa Dewi. "Iya, Ibu Christine Hakim mengajak Rai (sapaan akrab Raihan-red) untuk berobat ke alternatif yang ada di kawasan Kelapa Gading. Dekat sama gedung Mall Of Indonesia, MOI," kata Oti seperti ditulis Liputan6.com, Senin (29/4/2013).

Oti menceritakan, ini semua terjadi ketika ia diundang salah satu televisi swasta Indonesia. Di dalam acara itu, Oti menceritakan kondisi yang sedang dialami oleh anaknya. Dan ternyata, aktris kawakan yang bermain dalam film 'Eat, Pray, Love' ini menonton acara tersebut.

"Beliau yang menawarkan untuk membawa Raihan melakukan terapi. Karena pengalamannya dulu, sang ibu pernah terkena stroke dan menjalani terapi tersebut. Alhamdullillah, sekarang kondisi ibunda beliau sudah sehat," cerita Oti.

Karena hal seperti itulah yang membuat Christine Hakim ingin sekali bocah tersebut juga melakukan hal yang sama. Siapa tahu dengan pengobatan yang pernah dijalani ibunya, membuat Raihan sembuh seperti semula.

Melihat tindakan yang dilakukan Christine, Oti merasa tersanjung. Tak ada dalam benaknya, aktris sekaliber Christine Hakim turun tangan langsung untuk membantu penyembuhan anak pertamanya itu.

"Beliau yang telepon saya. Ternyata dia baik sekali, dan sangat peduli sekali beliau itu. Saya terharu," ucap wanita berjilbab tersebut.

Tidak hanya membawa Raihan ke pengobatan alternatif, Christine Hakim ternyata juga mendatangkan langsung dokter saraf ke kediaman Oti untuk memeriksakan kondisi Raihan.

"Saya beruntung sekali. Nggak tahu bagaimana perasaan ini. Subhanallah," ujar istri dari Muhammad Yunus tersebut.

Rumah Sakit Medika Permata Hijau Masih Bungkam

Waktu disinggung bagaimana kelanjutan kasus yang menerpa dirinya dan pertanggung jawaban apa yang telah dilakukan oleh rumah sakit tempat anaknya dioperasi tersebut, Oti mengaku belum ada tindakan apa-apa yang dilakukan sampai hari ini.

"Dibilang kejam, bukan kejam lagi ya saya rasa. Benar-benar nggak punya hati nurani. Kita nggak habis pikir, terbuat dari apa hati mereka itu," kata Oti dengan sedikit emosi.

"Apa mereka nggak berpikir, bagaimana perasaannya kalau mereka mengalami yang saya alami ini? Apa hanya karena membela profesinya, lantas jadi buta hati, dan tuli telinga," ujar Oti.

Makanya itu, Oti benar-benar tidak habis pikir. Mengapa pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas apa yang dialami Oti dan keluarganya, malah masyarakat yang lebih sadar untuk membantu dirinya.

"Saya sendiri bingung, justru masyarakat yang punya hati dan nurani, dengan rela dan ikhlas melakukan segala upaya berupa doa, support, maupun materi yang mereka berikan karena tidak sanggup melihat penderitaan anak saya, Raihan," katanya.

Usus Buntu Berbuntut Koma

Awal mula Raihan koma berkepanjangan terjadi ketika pada Sabtu, 22 September 2012, sekitar pukul 03.00 WIB Raihan mengaku badannya sudah tidak kuat lagi. Karena apa yang diberikan kepada Raihan semuanya dimuntahkan, Oti meminta Raihan untuk kuat sampai jam 5 pagi biar langsung dibawa ke rumah sakit.

Karena pada saat itu sang suami Muhammad Yunus sedang bertugas di Kalimantan, Oti langsung menelepon taksi untuk membawa Raihan ke rumah sakit. Selain menelepon taksi, Oti pun menghubungi keluarganya yang ada di Jambi. Tidak lupa Oti juga menelepon Muhammad Yunus untuk memberitahu keadaan Raihan.

Karena rumah sakit yang terdekat dari kediaman Oti di Srengseng adalah di Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) Jakarta, Oti lantas membawa Raihan ke rumah sakit tersebut.

Sesampainya di Rumah Sakit Medika Permata Hijau (MPH) Jakarta, Oti membawa Raihan ke UGD rumah sakit tersebut. Dokter UGD yang waktu itu mengecek Raihan mengatakan kalau Raihan saat itu salah makan.

Karena terlalu banyak muntah, kondisi Raihan pun melemas. Dokter yang saat itu merawat Raihan di UGD langsung pasang infus ke Raihan.

Sekitar pukul 05.00 WIB Raihan langsung dinaikkan ke ruang perawatan. Dan dokter itu mengatakan kepada Oti untuk Raihan melakukan rawat inap.

Dokter itu mengatakan kepada Oti untuk sabar menunggu dokter anak sampai datang dan langsung memeriksa Raihan. Setelah menunggu beberapa jam, sekitar pukul 10.00 WIB dokter anak datang dan langsung memeriksa perut Raihan.

Dokter bedah rumah sakit tersebut (Dr A) menurut Oti datang sekitar jam 1 siang. Setelah dokter bedah itu datang, ia langsung memeriksa Raihan dengan cara yang sama seperti dokter anak lakukan. Memeriksa bagian perut Raihan.

Setelah memeriksa perut Raihan, dokter bedah tersebut mengatakan kalau Raihan terkena usus buntu akut. Tanpa melakukan tes lanjutan, dokter tersebut yakin kalau Raihan menderita usus buntu akut dan harus segera dilakukan tindakan operasi.

Oti yang waktu itu mendengarkan penyataan dokter bedah tersebut langsung kaget dan cemas. Raihan yang baru pertama kali mengeluh sakit perut, langsung didiagnosa oleh dokter kalau ia terkena usus buntu akut. Setelah selesai operasi usus buntu Raihan pun tidak pernah sadar lagi.


(Adt/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini