Sukses

Pulau Seribu, Wilayah Pertama yang Bebas Malaria se-Indonesia

Kepulauan Seribu akan dianugerahi sertifikat bebas malaria pada hari malaria 25 April 2013 dari Kementrian Kesehatan karena menjadi satu-satunya wilayah se-Indonesia yang bebas malaria.

Kepulauan Seribu akan dianugerahi sertifikat bebas malaria pada hari malaria 25 April 2013 dari Kementrian Kesehatan karena menjadi satu-satunya wilayah se-Indonesia yang bebas malaria.

Sempat mendapat status untuk Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria di tahun 2010 sepertinya tidak menjadikan warga kepulauan seribu terpuruk. Sulitnya akses kesehatan dan minimnya sarana untuk menjangkau puskesmas, ternyata malah membuat masyarakat kepulauan seribu menjadi semangat untuk memberantas malaria.

Kepala puskesmas Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Susilowati mengatakan bahwa tingginya angka pasien malaria di tahun 2001 itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang pertama, petugas kesehatan belum bisa mendapat ilmu pelatihan mengenai malaria, kemudian sulitnya transportasi antarpulau.

"Bukan hanya itu, kebanyakan masyarakat juga belum sadar mengenai pencegahan malaria. Obat juga masih terbatas,"katanya.

Menurut Susilowati, setelah diketahui KLB, saat ini kondisi kepulauan seribu jauh lebih baik. Menurutnya ini adalah kerjasama antar pihak termasuk suku dinas kesehatan kepulauan seribu dan masyarakat.

"Dalam pemberantasan malaria kami melakukan pengendalian faktor risiko, pengendalian manajemen, pemetaan utk menemukan sumber nyamuk,baik di lagoon (danau yg terbentuk usai air surut) hingga mengalirkan air yang tergenang supaya tidak tertampung di air tersebut,"jelas Susilowati yang ditemui dalam jumpa pers yang diadakan di Kementrian Kesehatan, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Sementara Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Kep. Seribu mengatakan kalau total kasus malaria tahun 2001 ada 427 kasus dan yang meninggal mencapai 10 persen dari total kasus.

"Sedangkan tahun 2013 hanya ada 5 kasus, itu pun bukan akibat nyamuk lokal, tapi impor atau gigitan nyamuk yang berasal dari luar pulau,"tambahnya. (Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.