Sukses

Meski Alami, Obat Herbal Juga Punya Efek Samping

Meski kelihatannya aman, obat herbal tetap memiliki efek samping apalagi bila dikonsumsi ibu hamil dan menyusui

Peneliti herbal dan obat tradisional dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Dr Mangestuti Apt MS mengharapkan pembuatan dan pemakaian jamu tetap mengikuti kaidah kefarmasian, seperti pemilihan bahan baku, cara pembuatan, aturan pemakaian dan peringatan efek samping yang mungkin timbul.
     
"Kita harus tetap waspada bahwa obat dari bahan alam itu bukannya tanpa efek samping, misalnya, apabila dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui," tutur Kepala Perpustakaan Unair Surabaya itu seperti dikutip Antara, Senin (22/4/2013).
     
Baginya, pengembangan obat herbal yang sangat potensial itu perlu satu syarat yakni penataan menjadi obat herbal terstandar dan fitofarmaka, sehingga obat herbal akan semakin banyak yang teruji dan masyarakat pun aman.

"Kalau pemerintah mengembangkan penataan obat herbal menjadi obat herbal terstandar dan fitofarmaka, maka penyediaan obat herbal terstandar dan fitofarmaka di apotek dan toko obat pun akan semakin berkembang," ujarnya.
     
Selain itu, penataan penyediaan bahan herbal terstandar di tempat penjualan umum juga diperlukan untuk menghasilkan jamu yang makin berkualitas.

Contohnya adalah berbagai jenis empon-empon yang banyak dipakai sebagai bahan baku ramuan jamu Madura. Penelitian membuktikan khasiat empon-empon yang luar biasa. Misalnya, kunyit sebagai antiradang dan analgesik.
     
Bahkan hasil penelitian juga menunjukkan kandungan zat empon-empon yang berkhasiat sebagai antioksidan yang bisa mencegah kerusakan sel.
     
Keseriusan pihak pemerintah dalam menyelenggarakan obat herbal terstandar dan fitofarmaka dapat dibandingkan dengan langkah Pemerintah Jepang dalam mengembangkan obat tradisional mereka.
     
"Peran serta pemerintah Jepang itu membuat industri obat tradisional Jepang berkembang dengan dukungan dokter. Peran Kementerian Kesehatan sudah sangat serius, antara lain melalui berbagai penelitian yang dikembangan di pusat penelitian di Tawangmangu dan institusi penelitian di perguruan tinggi," tukasnya.
     
Namun, anggaran pemerintah perlu senantiasa ditingkatkan untuk mendukung penelitian tanaman obat sebagai bahan obat herbal terstandar dan fitofarmaka. (Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini