Sukses

Bayi Cantika yang Ususnya Terurai Keluar Butuh Bantuan Anda

Cantika Nafla Shakira bayi berumur 13 hari membutuhkan biaya untuk menjalani operasi penutupan perut agar ususnya tidak terurai keluar.

Cantika Nafla Shakira bayi berumur 13 hari membutuhkan biaya untuk menjalani operasi penutupan perut agar ususnya tidak terurai keluar.

"Sekarang tagihannya sudah mencapai Rp 47 juta," kata orangtua Canntika, Syaiful Syam di Depok, Jumat.

Syaiful mengatakan bayinya lahir normal pada 6 April 2013 di Rumah Sakit Brawijaya, Jakarta Selatan dengan usia kandungan 8 bulan.

"Dokter menjelaskan bayi saya lahir ada bagian yang tidak normal," katanya seperti dikutip Antara, Sabtu (20/4/2013).

Syaiful merasa sedih dengan keadaan bayi pertamanya ini, apalagi harus membayar biaya persalinan sampai Rp18 juta.

"Saya terpaksa jual motor untuk membayar biaya persalinan," ujarnya.

Ia menceritakan sebenarnya istrinya melahirkan akhir April atau awal Mei, namun tiba-tiba awal April perut istrinya terasa mules dan ingin melahirkan.

Saat itu katanya istrinya sedang mengikuti acara televisi Trans 7, ketika itu juga dibawa ke Rumah Sakit untuk diambil tindakan persalinan. Syaiful menjelaskan kandungan sampai enam bulan diperiksa melalui USG tidak ditemui kelainan.

Namun pada saat kandungan usianya delapan bulan menurut keterangan dokter ada kelainan di dalam bayinya. "Saya tidak tahu kelainan apa yang diderita anak saya dalam kandunga," ujarnya.

Setelah melahirkan di Rumah Sakit Brawijaya dokter setempat langsung merujuk ke Rumah Sakit Medistra Gatot Subroto Jakarta Selatan untuk dioperasi.

"Dua hari lalu saya disodori dengan tagihan yang sudah mencapai Rp47 juta, saya bingung duit dari mana," ujar Syaiful warga Rawa Denok Rt 05/08 Rangkapan Jaya Baru Pancoran Mas Depok.

Syaiful kemudian berusaha mencari bantuan ke Pemkot Depok melalui Dinas Kesehatan namun karena terganjal syarat yang harus dipenuhi dirinya tidak bisa mendapatkan Jakmkesda.
    
"Kalau dirawat di rumah sakit Depok bisa diusahakan tapi ini di Jakarta," kata Syaiful menirukan ucapan pegawai Dinkes Depok.

Kemudian pegawai Dinkes Depok menyarankan untuk meminta bantuan ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial tetapi ditempat tersebut ia tidak mendapatkan layanan yang baik.

"Saya capai mas, akhirnya saya datang ke balai wartawan saja," ujarnya. (Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.