Sukses

Banyak Model Makan Tisu Agar Tetap Langsing

Banyak model yang sudah langsing dan semampai masih kurang percaya dengan dirinya. Mereka merasa harus menjaga terus berat badannya hingga rela tak makan dan lemas sepanjang waktu

Menjalani diet bukan hanya perlu usaha ekstra tapi juga kesabaran. Kebanyakan orang yang menjalani diet menginginkan berat badannya susut dalam waktu yang cepat, alhasil diet yang dijalani gagal dan beberapa bagian tubuh malah terlihat kendur.

Seperti dilansir Dailymail, Minggu (21/4/2013), seorang model yang biasanya berjalan di catwalk dalam sebuah peragaan busana di Brasil berhasil menarik perhatian pengamat karena paha bagian atasnya kendur akibat diet yang buruk dan tidak cukup olahraga.

"Model ini muncul dalam peragaan busana Lenny Niemeyer di Rio de Janeiro Fashion Week.  Ini membuktikan bahwa memiliki badan kurus tidak berarti sehat. Bokong salah satu model juga kurang berotot," kata Sheldon Stringer, personal trainer and owner of Urban Fitness Islington di London.

Stringer menjelaskan, hal seperti ini sering terjadi pada model lain karena pola hidup yang buruk seperti sedikit istirahat, minim olah raga, konsumsi kafein, merokok, diet makanan berlemak, tidak makan dan dehidrasi.
 
"Banyak model juga sering mengganti makanan dan minuman dengan obat penunda lapar. Ini juga yang menyebabkan otot berkurang," katanya.

Dalam kasus ini, terlihat sekali bahwa model mengalami stres karena harus menjadi yang terbaik dan merasa harus tetap kelihatan ramping. Jam kerja yang panjang dengan sedikit istirahat juga memengaruhi keberhasilan diet.

Editor majalah fashion Vogue, Kirstie Clements, menceritakan dirinya pernah mengikuti tiga hari kegiatan pemotretan berturut-turut. Di sana ia mengamati para model itu tidak makan. Di akhir perjalanan, model terlihat begitu lemah dan hampir tidak bisa mampu membuka matanya.

"Model itu sering kelaparan selama berhari-hari. Banyak model yang makan kertas tisu untuk membantu menahan lapar. Jika ada wawancara mengenai model yang bisa makan banyak, itu semua bohong," tambah Clements. (Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini