Sukses

Wanita Bisa Tahu Pasangan Rawan Selingkuh dari Bentuk Wajah

Seorang pria yang cenderung melakukan perselingkuhan bisa dilihat dari rahangnya, dagu, dan alisnya.

Dalam suatu hubungan, rasa saling percaya adalah kunci untuk membuat hubungan menjadi tahan lebih lama. Namun, ada kalanya pasangan saling merasa jenuh dengan kehidupan percintaannya sehingga membuat salah seorang berselingkuh.

Biasanya, hal seperti itu terjadi pada pria. Jika ia merasa kehidupan percintaannya membosankan, tak sungkan-sungkan berselingkuh. Untuk para wanita, Anda dapat mengetahui apakah pasangan Anda selingkuh atau tidak hanya dengan melihat mimik wajahnya saja.

Tanda-tanda seorang pria yang cenderung berselingkuh biasanya bisa dilihat dari rahangnya yang bersudut, dagu persegi, dan alis yang menonjol.

Namun berbeda pada wanita yang genit. Pria tak bisa membaca wajahnya sehingga wanita bisa merasa lebih tenang. Temuan ini berasal dari para peneliti di Australia yang memulai dengan cara merekrut hampir 200 relawan dan memotretnya.

Para pria juga ditanyakan hal-hal menarik dari dirinya dan apakah ia pernah berselingkuh saat berada dalam hubungan di masa lalu. Keduanya juga ditanya tentang berburu atau memulai selingkuh dengan seseorang yang sudah menjalin hubungan.

Menurut tim peneliti, meski orang sudah berstatus lajang, perilaku semacam ini bisa menjadi tanda rendahnya komitmen dalam menjalin hubungan monogami.

Sebanyak 68 orang asing kemudian ditunjukkan foto wajah dan bahu serta memintanya menilai seberapa besar kemungkinannya orang tidak setia.

Analisa menunjukkan bahwa orang tersebut tidak hanya wajah yang bisa menunjukkan rawan selingkuh. Sebaliknya, peneliti menghubungkan maskulinitas dengan perselingkuhan. Berbeda dari wanita jarang yang memiliki sejarah perselingkuhan.

"Kami menyimpulkan, bahwa kesetian seksual dari wajah memiliki inti kebenaran. Setidaknya untuk wanita. Dan bahwa ia dapat membantu orang menilai kualitas calon pasangannya tentang siapa dirinya dan memiliki informasi perilaku yang minimal," kata tim peneliti dari Universitas di Australia Barat, seperti dikutip Mid-Day, Senin (15/4/2013)

(Adt/Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.