Sukses

Amputasi Jari Bayi Edwin, RS Harapan Bunda Baru Mau Bicara Kamis

Berawal dari flu, jari bayi Edwin Timothy Sihombing (2,5 bulan) harus diamputasi dokter di RS Harapan Bunda kibat pembengkakan. Namun, rumah sakit baru akan memberikan keterangan lebih lanjut pada Kamis (10/4/2013).

Berawal dari flu, jari bayi Edwin Timothy Sihombing (2,5 bulan) harus diamputasi petugas medis di Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda akibat pembengkakan. Sang orangtua Gonti Sihombing (34) dan Romauli Manurung (28) berusaha mencari jawaban dari Rumah Sakit Harapan Bunda. Namun, rumah sakit baru akan memberikan keterangan lebih lanjut pada Kamis (10/4/2013).

"Besok keterangan resminya jam 12.00 WIB," kata satpam RS Harapan Bunda meniru ucapan Dr Mira, di RS Harapan Bunda, Rabu (10/4/2013).

Menurutnya, pihak RS Harapan Bunda baru akan memberikan keterangan resmi besok, Kamis (11/4) karena hari ini para dokter sedang melakukan rapat internal.

"Sekarang lagi sedang meeting. Jadi besok saja di lantai 4, di aula besar," ujarnya.

Seperti diberitakan, jari telunjuk tangan kanan si kecil Edwin terpaksa diamputasi lantaran bengkak dan hampir membusuk. Pembengkakan itu terjadi pascainfus saat pertama kali dirawat di RS Harapan Bunda, 20 Februari 2013.

Saat itu, Gonti dan istrinya membawa anaknya ke RS Harapan Bunda karena sakit flu. Namun, oleh Dr Lenny S Budi, diberi suntikan antikejang pada duburnya. Setelah itu Edwin dirawat 3 hari dengan infus terpasang di telapak tangan kanannya.

Karena infus itulah, pembengkakan terjadi. Bahkan, ketika dinyatakan kondisi flunya membaik dan dibolehkan pulang, pembengkakan justru makin memburuk dan hampir membusuk.

Gonti kemudian membawa kembali k RS Harapan Bunda untuk mempertanyakan perihal pembengkakan itu. Pihak rumah sakit, kemudian mengambil tindakan pemotongan dengan gunting.

"Yang saya sesalkan, pemotongan itu tanpa pemberitahuan dan persetujuan dari kami selaku orangtua. Sudah gitu, pemotongan dilakukan bukan di ruang operasi, tapi di ruang rawat inap. Tanpa obat bius lagi dipotongnya," kata Gonti. (Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.