Sukses

Pria Jadi-jadian Tipu dan Gauli Dua Gadis Remaja

Dua gadis berusia 15 tahun menjadi korban pria jadi-jadian Christine Wilson (26). Keduanya melakukan hubungan seks dengan Wilson karena mengiranya laki-laki berusia 16 tahun.

Dua remaja perempuan berusia 15 tahun menjadi korban pria jadi-jadian Christine Wilson (26). Kedua remaja perempuan itu mengira Wilson adalah seorang pria sehingga keduanya sudah berhubungan seks dengannya.

Seorang korban mengungkap kekesalannya. Wilson saat menipunya berpura-pura menjadi murid laki-laki. Ia pun akhirnya mau berhubungan intim dengan Wilson.

Kasus itu disidangkan di pengadilan. Namun hakim memutuskan kalau Wilson mendapatkan hukuman ringan karena korban percaya kalau terdakwa benar-benar pria.

Salah seorang korban, Megan Adie, mengaku hancur dengan keputusan tersebut. Ia memperingatkan, Wilson bisa memangsa korban lain jika ia bebas.

Wilson diberi hukuman tiga bulan masa percobaan serta pelayanan masyarakat selama menjalani hukuman di Pengadilan Tinggi di Edinburg seperti dikutip Dailymail, Rabu (10/4/2013).

Megan kini berusia 18 tahun. Ia menganggap Wilson sebagai cinta pertamanya ketika pertama bertemu. Ia juga membiarkan wanita yang disangkanya laki-laki berusia 16 tahun itu merenggut keperawanannya.

Sementara, korban yang satu lagi tak ingin disebutkan namanya juga tertipu dengan rayuan Wilson.

"Saya sangat berharap hakim berpikir karena jika Christine melakukannya lagi, saya berharap dia tahu isi hati nuraninya," kata korban.

Wilson dari Aberdeen, Skotlandia, mengaku bersalah dengan dua tuduhan melakukan hubungan intim dengan penipuan. Pada 2008, dia bergaya seperti usia 17 tahunan dengan nama Chris. Ia melakukan hubungan seks dengan seorang gadis remaja.

"Ada kontak seksual, awalnya ciuman dan pelukan, tapi hal itu berkembang selama tiga bulan," kata pengacara pada persidangan sebelumnya.

Gadis itu kemudian memutuskan hubungan dengan Wilson setelah melihat paspor yang dikirimkan melalui email dari gadis lain.

Saat Wilson diintrogasi polisi, ia mengaku melakukan hubungan intim dengan gadis itu dan bergaya bak remaja laki-laki.

Pada 2010, terdakwa kembali menggauli Megan dengan menggunakan mainan seks. Ia mengaku sebagai remaja berusia 16 tahun.

"Ini merupakan pengalaman pertama korban yang ia yakini sebagai hubungan intim dan keduanya menyatakan cinta," kata pengacara.

"Korban merasa telah berhubungan seks dengan terdakwa demi mengkuatkan hubungannya".

Saat melakukan hubungan intim, keduanya berada di bawah selimut sehingga tak melihat satu sama lain ketika tak berpakaian.

Megan hancur ketika polisi memberitahu kekasihnya sebenarnya wanita dewasa.

Gangguan Gender

Dalam pengadilan disebutkan kalau Wilson mengalami gangguan identitas gender. Ini yang menyebabkannya merasa dilahirkan dengan tubuh yang salah.

"Ini merupakan pelanggaran yang tak biasa," kata Hakim Bannatyne. "Kasus ini jelas luar biasa".

Hakim menambahkan, meskipun pelanggarannya serius, namun tak ada kekerasan yang terlibat dalam tindak pidana.

Hakim meyakini kalau Wilson berpakaian sebagai laki-laki semata-mata bukan untuk merayu gadis remaja, karena Wilson selalu mengenakan busana yang maskulin.

Sementara itu Aliansi Transgender Skotlandia berpendapat orang tak harus dituntut karena menyembunyikan gendernya. Sedangkan seorang juru bicara mengatakan penipuan jenis kelamin mengancam privasi orang yang transgender.(Mel/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini