Sukses

Pria Super Gemuk Baru Mau Kurus Setelah Jadi Perempuan

Keith Tonkin awalnya berbadan gemuk namun ia berhasil menurunkan 76 kilogram (kg) setelah berganti jenis kelamin. Pria berusia 29 tahun itu memang selalu ingin menjadi wanita, namun bertahun-tahun ia merasa terjebak dengan tubuh prianya.

Keith Tonkin awalnya berbadan gemuk seberat 133 kg, namun ia berhasil menurunkan 76 kilogram (kg) setelah berganti jenis kelamin menjadi wanita. Pria berusia 29 tahun itu memang selalu ingin menjadi wanita, namun bertahun-tahun ia merasa terjebak dengan tubuh prianya.

Kini Tonkin berubah nama mengambil nama dari Jepang, yakni Hinoi Tonkin. Dan berat badannya sekarang 57 kg, setelah operasi ganti kelamin di NHS dengan biaya 10 ribu Poundsterling (Rp 148 juta) pada akhir tahun.

"Saya makan sebanyak-banyaknya untuk menghukum tubuh ini yang sangat saya benci," kata pria itu seperti dikutip dari TheSun, Selasa (2/4/2013).

"Saya tinggal di kamar saya dan melakukan makan dengan mengerikan. Saya akan bangun pukul 3 pagi dan makan 8 telur goreng dengan delapan lapis roti panggang dan dilanjut dengan sebungkus keripik".

"Ketika saya berubah dari saya yang dulu menjadi saya yang sekarang, saya beralih ke diet shake dan salad dan jalan hingga bermil-mil setiap hari," tambahnya.

Tonkin mengatakan, usahanya yang keras itu membuatnya dalam 18 bulan bisa menurunkan berat badannya. Orang pun sampai tak mengenalinya karena ia berbeda dibanding sebelumnya.

Seorang programmer komputer itu memang selalu merasa berbeda. Ia bertindak dan berpikir tak seperti anak laki-laki lainnya dan inilah yang membuatnya menderita.

Pada 2006, kakak perempuannya Sharon menikah. Saat itu saudarinya Pamela menjadi pengiring pengantin.

"Saya sangat cemburu bagaiama dengan penampilannya. Saya merasa menipu dengan setelan saya, dengan mengetahui kalau saya hidup dengan kebohongan," ujarnya.

Pada 2009, ibunya Margaret melihat pria dari Middlesbrough, Inggris, itu mengenakan rok. Dan tak lama setelah itu, Tonkin akhirnya menemukan keberanian untuk mendatangi sebuah klinik gender di Sunderland.

Ia pun mulai menjalani terapi obat untuk memblokir testosteron dan membantu pertumbuhan payudaranya. "Saya senang memiliki payudara dan pinggul yang membuat saya lebih percaya diri," katanya.

"Saya bisa mengenakan rok dan gaun yang mewah serta saya memiliki pinggul ini yang suka saya gerakka ketika ada di atas lantai dansa. Ini membuat saya menjadi orang yang paling bahagia," katanya.(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini