Sukses

Dampak Fisik dan Psikis Jika Membiarkan Anak Gemuk

Obesitas menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi kesehatan banyak orang. Tak hanya memberikan efek fisik, obesitas juga mempengaruhi psikologis anak-anak.

Obesitas menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi kesehatan banyak orang. Tak hanya memberikan efek fisik, obesitas juga mempengaruhi psikologis anak-anak.

Obesitas merupakan kondisi medis yang serius yang banyak mempengaruhi anak-anak dan remaja. Ini terjadi ketika anak memiliki bobot jauh di atas normal untuk seusianya dan dengan ketinggiannya.Obesitas sangat menganggu karena kelebihan berat badan yang dimulai ketika masih anak-anak bisa menimbulkan masalah ketika dewasa.

Berikut efek fisik akibat obesitas masa kanak-kanak dari beberapa sumber, Jumat (29/3//2013):

1. Diabetes tipe 2


Diabetes tipe 2 pada anak-anak adalah suatu kondisi kronis yang mempengaruhi cara tubuh anak Anda mencerna gula (glukosa). Diabetes tipe 2 sebagian besar disebabkan  pola makan yang buruk, dan bisa normal kembali jika makan makanan sehat dan berolahraga.

2. Sindrom metabolik

Sindrom metabolik bukanlah penyakit itu sendiri, tetapi sekelompok kondisi yang bisa membuat anak berisiko terkena penyakit jantung, diabetes atau masalah kesehatan lainnya. Ini juga termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi dan kelebihan lemak perut.

3. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi

Anak bisa mengalami tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi jika mempunyai pola makan yang buruk. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada penumpukan plak di arteri. Plak dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengeras, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke di kemudian hari.

4. Asma dan masalah pernapasan lainnya


Kelebihan berat badan pada tubuh anak bisa menyebabkan masalah perkembangan dan kesehatan paru-paru anak, yang menyebabkan asma atau masalah pernapasan lainnya.

5. Gangguan tidur


Sleep apnea merupakan suatu kondisi di mana anak mendengkur atau pernapasannya abnormal ketika tidur. Ini merupakan komplikasi dari obesitas. Perhatikan masalah pernapasan anak Anda saat tidur.

6. Penis kecil


Obesitas bisa membuat kelamin (penis) anak-anak menjadi berukuran abnornal (mikropenis). Ini disebabkan testosteron lebih rendah jumlahnya sehingga pertumbuhan penisnya tak maksimal.

"Rumus bagi laki-laki, nggak boleh gemuk!," ujar Psikiater, Sex Educator, dan Sex Counselor, Dr Naek L Tobing.

7. Awal pubertas atau menstruasi pada anak perempuan


Menjadi gemuk bisa membuat hormon anak tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan pubertas mulai lebih awal dari yang diharapkan.

Sedangkan efek psikologis obesitas pada anak meliputi:

1. Rendah diri dan bullying


Anak-anak jadi sering mengejek atau menggertak teman-temannya yang kelebihan berat badan, sehingga membuat kehilangan harga diri dan meningkatkan risiko depresi.

2. Perilaku dan masalah belajar


Anak yang kelebihan berat badan cenderung lebih cemas dan keterampilan sosialnya lebih buruk dibandingkan anak yang memiliki berat badan normal.Di satu sisi, masalah ini bisa menyebabkan anak obesitas jadi mengganggu di kelas atau tak percaya diri.

3. Depresi


Randah diri bisa menciptakan perasaan yang luar biasa dari rasa putus asa pada beberapa anak yang kelebihan berat badan. Anak yang mengalami depresi mungkin kehilangan minat dengan kegiatan normal, seperti tidur lebih dari biasanya atau banyak menangis.

Beberapa anak yang mengalami depresi menyembunyikan kesedihannya dan sebagai gantinya datar secara emosional. Jika Anda berpikir anak Anda tertekan, bicaralah dengannya.(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini