Sukses

Pemprov DKI Bantah Tidak Tangani Anak Jalanan

Dalam menangani anak jalanan yang semakin meresahkan masyarakat, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta membantah tidak ada upaya yang dilakukan sehingga anak jalanan masih berkeliaran.

Dalam menangani anak jalanan yang semakin meresahkan masyarakat, Pemerintah Propinsi DKI Jakarta membantah tidak ada upaya yang dilakukan sehingga anak jalanan masih berkeliaran. Pemprov DKI menegaskan sangat mendukung program kampanye untuk tidak memberikan uang bagi anak jalanan.

Menurut Supeno, selaku Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Pemprov DKI Jakarta, mengurusi masalah anak jalanan ini banyak pro dan kontra. Antara kasihan jika anak jalanan tidak diberi uang tapi juga meresahkan pengguna jalan.

"Tujuan pemberdayaan anak jalanan ini adalah menertibkan lalu lintas bagi anak maupun pengguna jalan. Perda (Peraturan Daerah) juga sudah ada, hanya saja memang sulit untuk mengatur dan mengawasi anak jalanan," jelas Supeno saat jumpa pers Kampanye untuk membantu anak jalanan, Menteng, Jakarta (26/3/2013).

Supeno menilai pemprov saat ini masih melakukan pengawasan di beberapa titik di Jakarta yang banyak anak jalanan. Jadi kalau ada anak yang nakal, akan dibina dan dimasukkan ke panti.

"Saat ini ada 44 titik, termasuk yang paling rawan di Cempaka Putih dan Matraman. Dan jika anak tersebut bukan berdomisili di Jakarta, mereka akan kami kembalikan ke daerahnya. Sementara jika anak tersebut dari DKI Jakarta,kami akan sekolahkan hingga kuliah kalau dia mau. Tapi kalau tidak mau, biasanya kita akan kasih modal," jelas Supeno.

Supeno menjelaskan, sebenarnya sudah ada upaya dari pemprov DKI untuk menanggulangi anak jalanan ini. Hanya saja petugas tidak bisa mengawasi sepenuhnya, karena petugas hanya mengawasi dari pukul 7 pagi hingga 8 malam. Jika sudah di atas pukul 8 malam inilah yang kami belum bisa menangani.

"Kita hanya bisa 'tongkrongin' dan himbau anak jalanan tersebut. Nah, biasanya di atas pukul 8 malam itu, ketika petugas tidak ada, anak-anak tersebut berani ke jalan lagi,"ungkapnya.

Supeno menambahkan kalau untuk menangani anak jalanan, selain pemberian modal, pemprov juga menyediakan panti yang tersebar di 5 wilayah DKI yang totalnya hingga saat ini ada 27 panti, 7 panti diantaranya untuk anak-anak, 1 panti balita dan sisanya untuk remaja.

"Panti ini dibuat khusus dan nggak kalah dengan hotel bintang 3. Untuk kapasitasnya, setiap panti bisa menampung 150 anak, tapi rata-rata sekarang hanya sekitar 75 hingga 80 anak yang tinggal," katanya.

"Selain itu juga kami selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak jalanan tersebut. Menurut data kami ada 3000 anak jalanan yang masih mendapatkan bantuan sebesar Rp 1,5 juta per anak per tahunnya," jelasnya. (Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.