Sukses

Tips Agar Anak Tidak Takut Ke Dokter Gigi

Anak-anak sering mengalami masalah pada gigi, untuk mengatasi atau mencegah hal itu, orangtua membawanya periksa ke dokter gigi. Namun, anak-anak biasanya takut.

Anak-anak sering mengalami masalah pada gigi, seperti gigi berlubang, gusi bengkak, gigi berkerak, dan menghitam. Untuk mengatasi atau mencegah hal itu, para orangtua membawanya periksa ke dokter gigi. Namun, anak-anak biasanya takut karena membayangkan isi ruangan dokter gigi, seperti kursi periksa serta peralatan lain.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan supaya anak-anak tidak takut ke dokter gigi. Seperti dikutip dari Parents, Senin (25/3/2013).

Dimulai sejak kecil

Menurut Rhea Haugseth, D.M.D., presiden American Academy of Pediatric Dentistry, lebih awal anak mengunjungi dokter gigi lebih baik.

"Rumah gigi akan memberikan apa yang dibutuhkan anak Anda, apakah periksa untuk pencegahan atau dalam keadaan darurat, pasti bisa diatasi."

Kunjungan bisa dimulai saat usia satu tahun, ketika gigi pertama terlihat.

Perhatikan kata-kata Anda

Joel H. Berg, D.D.S., M.S., direktur Department of Dentistry di Seattle Children's Hospital, mengatakan, "Jangan gunakan kata 'suntik', 'sakit', 'nyeri' pada anak. Biarkan staf dokter gigi yang mengenalkan kosakatanya pada anak untuk membantu mereka melewati situasi sulit."

Orangtua bisa menggunakan kalimat "dokter sedang mencari kuman, buka mulut agar bisa dibersihkan".

Michael J. Hanna, D.M.D., seorang dokter gigi anak di McKee Rocks, Pennsylvania, sekaligus juru bicara nasional dari American Academy of Pediatric Dentistry berbagi cerita.

"Hal favorit Saya adalah ketika orangtua mengatakan pada anaknya kalau mereka akan pergi untuk memeriksa senyum dan menghitung gigi. Itu saja, tidak ada yang lain."

Di samping itu, gunakanlah kalimat seperti "bersih, kuat, gigi yang sehat" untuk membuat kunjungan ke dokter gigi terasa menyenangkan dibanding menakuti dan memperingatkan anak-anak.

Main dokter gigi sebelumnya

Dr. Berg menyarankan, sebelum mengunjungi dokter gigi coba bermain dokter gigi dan pasien dengan anak. Yang dibutuhkan adalah sikat gigi. Hitung gigi anak dimulai dengan angka '1' atau huruf 'A'. Hindari membuat suara-suara pengeboran gigi atau suara menakutkan lainnya.

Bisa gunakan cermin untuk menunjukkan kepada anak bagaimana dokter gigi akan melihat dan memeriksa giginya. Biarkan anak berpura-pura menyikat dan membersihkan gigi boneka binatang atau boneka orang. Kuncinya adalah membuat anak terbiasa dengan rutinitas itu sehingga akan lebih nyaman ketika benar-benar periksa ke dokter gigi.

Jangan coba ceritakan

Beberapa orangtua mengajak anaknya untuk mengambil janji dengan dokter gigi, tapi para ahli mengatakan itu kesalahan. Orangtua sendiri mungkin cemas dengan kunjungan ke dokter gigi tanpa disadarinya. Dan anak mungkin merasa ketakutan.

Menceritakan 'hal mengerikan', seperti pencabutan gigi, hingga ke akar, atau hal lainnya bisa memicu kecemasan. Terutama ketika anak belum memiliki pengalaman itu.

Hindari suap

Para ahli tidak menyarankan untuk menjanjikan anak mendapat hadiah jika bersikap baik pada dokter. Melakukan hal itu hanya meningkatkan ketakutan anak.

Dengan mengatakan "Jika Anda tidak rewel atau menangis, anda akan dapat permen lolipop" bisa membuat anak berpikir "Apa dokter gigi begitu buruk sehingga Saya mungkin menangis?".

Menjanjikan permen juga merupakan hal yang salah. Karena dokter gigi akan menekankan gigi bersih dan sehat jika menghindari permen yang menyebabkan gigi berlubang.

Orangtua bisa mengganti hal tadi dengan memuji anaknya setelah selesai periksa dari dokter gigi. Bisa dengan mengatakan anak berani dan bersikap baik saat di dokter gigi tadi. Sesekali memberi kejutan dengan mainan juga bisa memberi semangatnya. (Zul/Igw)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini