Sukses

Penderita Epilepsi Sebabkan Sakit Ginjal Nggak Ya?

Pengobatan jangka panjang bisa saja menyebabkan penyakit ginjal bagi penderita epilepsi. Tapi seberapa besar kemungkinan penderita epilepsi mengalami penyakit ginjal.

Banyak sekali yang menanyakan mengenai seberapa aman penggunaan obat yang diminum oleh penderita epilepsi. Seperti kita ketahui bahwa penggunaan obat dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah pada ginjal dan penderita epilepsi harus terus menerus minum obat.

Hal ini ditanggapi oleh dr. Suryani Gunadharma, SpS (K) yang merupakan dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung yang menurutnya, memang karena pengobatan epilepsi merupakan pengobatan jangka panjang jadi ada saja kemungkinan penderita mengalami sakit ginjal.

"Ada saja kemungkinan untuk terkena penyakit ginjal. Untuk itu dibutuhkan kepatuhan dalam pengobatan dan kami selalu menyarankan pasien untuk memeriksakan kesehatannya minimal 6 bulan sekali untuk kita mengetahui seberapa besar pengaruh obat bagi tubuhnya," kata Suryani yang ditemui dalam acara World Puple Day 2013 (Peringatan peduli epilepsi sedunia) di Jakarta seperti ditulis Minggu (24/3/2013).

Suryani juga mengaskan kalau penyakit epilepsi bukan penyakit seumur hidup. Jadi penderita epilepsi secara bertahap bisa menghentikan obatnya sesuai pengarahan dokter.

"Secara perlahan, jika obatnya diminum teratur, dan pola hidupnya dijaga, pasien epilepsi bisa sembuh dari penyakitnya kira-kira 2 - 5 tahun. Tapi tentu dengan pengawasan dokter," jelasnya.

Menurut data dari PERPEI (Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia), ada beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan obat bagi penderita epilepsi yaitu pertumbuhan gusi, mengantuk, hiperaktif, sakit kepala dan lain sebagainya.

Epilepsi merupakan kejang yang terjadi berulang kali tanpa sebab tertentu tergantung dari bagian otak mana yang diserang, bisa berbentuk kejang keseluruhan atau kejang sedikit. Epilepsi juga sering dikaitkan dengan penyakit kutukan, menular, dan sebagainya.

Bahkan karena sering dianggap penyakit memalukan, hingga saat ini belum ada informasi pasti seberapa besar penderita epilepsi di Indonesia tapi diperkirakan epilesi menyerang 1% penduduk dunia. (Fit/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini