Sukses

Bayi Dara Meninggal Setelah Drop Terus Akibat Darahnya Terinfeksi

Bayi Dara Nur Anggraini telah meninggal dunia akibat infeksi darah yang dideritanya. Kondisi Dara memang terus drop dalam beberapa hari ini, terutama pada Selasa kemarin ketika harus dilakukan penggantian darah.

Bayi Dara Nur Anggraini telah meninggal dunia akibat infeksi darah yang dideritanya. Kondisi Dara memang terus drop dalam beberapa hari ini, terutama pada Selasa kemarin ketika harus dilakukan penggantian darah.

"Kemaren dia mau tuker darah, tapi dia drop. Jadinya sempet ditunda, namun terus drop," kata sang bunda, Elisa Darawati, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (20/3/2013).

Menurut Elisa, Dara meninggal pukul 06.00 WIB dan sudah dimakamkan di dekat saudara kembarnya Dera, yang telah pergi lebih dahulu. Ia menjelaskan, tak ada penyebab lainnya selain darahnya yang sudah terinfeksi.

"Karena darahnya sudah terinfeksi, terus drop. Jadi mungkin dia nggak kuat," ujarnya dengan nada tegar.

Pada pertengahan Maret 2013, kondisi Dara sempat tidak stabil dan membutuhkan darah golongan AB. Kondisi tersebut yang membuat sang orangtua harus mendatangi kantor PMI Jakarta Pusat pada malam hari. Ketidaktersediaan darah di RSCM membuat orangtua Dara terpaksa harus mencari pendonor untuk sang buah hati.

Beruntung, dua orang sukarelawan datang untuk mendonorkan darah bagi bayi Dara. Pendonor, Viskha, mengetahui informasi dibutuhkan darah AB dari jejaring sosial.

Bayi Dera dan Dara lahir pada 11 Februari 2013. Keduanya lahir secara prematur sehingga dimasukkan ke dalam inkubator. Berdasarkan pemeriksaan, pihak RS Zahirah menemukan adanya kelainan pada kerongkongan (atresia esofagus) pada bayi Dera.

Selang beberapa hari, pada Sabtu (16/2), sekitar pukul 18.00 WIB pasien bayi atas nama Dera meninggal dunia. Sementara saudari kembarnya, Dara, menjalani perawatan di RSUD Tarakan, Jakarta.

Kasus bayi Dara dan Dera jadi sorotan publik setelah sejumlah rumah sakit menolak untuk merawat si kembar di fasilitas NICU. Sang ayah mengaku ditolak 10 rumah sakit baik pemerintah maupun swasta. Namun menurut pihak rumah sakit, bayi kembar tersebut tidak ditolak tapi memang tidak bisa dirawat karena keterbatasan jumlah peralatan NICU.(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini