Sukses

Menkes Mau Nangis Banyak Rapor Merah di Kementriannya

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi menyampaikan rasa sedihnya karena masih banyak rapor merah pada pencapaian mid-term review.

Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi menyampaikan rasa sedihnya karena masih banyak rapor merah pada pencapaian mid-term review (laporan pertengahan semester). Demikian diungkapkan menkes dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2013 yang diselenggarakan di Jakarta.

Rapor merah yang dimaksud oleh Menkes adalah status 'sangat sulit tercapai' pada kinerja kementrian saat dilaporkan pada pertemuan bersama Kemenko Kesra (Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat) beberapa waktu lalu. Menurutnya, masih banyak masalah kesehatan yang semestinya bisa ditangani dan dicegah. Namun, karena berhubungan dengan perilaku warga Indonesia, tidak mudah hal itu dilakukan.

"Saya malu, mau nangis tahu karena pencapaian mid term review hampir semuanya rapor merah," kata Nafsiah saat persentasi bersama sejumlah dokter dari beberapa daerah di Indonesia, Jakarta, Selasa (19/3/2013).

Berikut rapor merah di Kementrian Kesehatan yang belum bisa dicapai seperti angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, dan meningkatnya kelahiran bayi.

"Ini sejalan dengan meningkatnya jumlah kelahiran ibu di bawah usia 20 tahun. Sementara di pedesaan jumlah kelahiran 3 kali lebih tinggi dibandingkan di perkotaan," ungkap Nafsiah.

Rapor merah juga ada pada rata-rata anak yang dilahirkan (TFR), persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang berkualitas dan Annual Parasite Incidence (angka kesakitan malaria).

Sementara untuk kasus HIV/AIDS, rapor Kementrian Kesehatan justru terlihat kuning yang artinya sudah ada perbaikan namun ada beberapa hal yang perlu diperkuat.

Meski begitu menkes menkes sadar kalau kasus HIV ini sebetulnya terus meningkat. "Untuk mencegah HIV, sekarang semua orang dengan penyakit kelamin atau ibu hamil bisa langsung ditawarkan untuk diagnosa dini karena banyak kasus ibu rumah tangga yang terkena HIV dari suaminya,"lanjut Nafsiah.

Nafsiah juga menyampaikan bahwa saat ini sudah ada penawaran-penawaran di puskesmas pada beberapa orang yang berisiko terkena HIV terutama pada pekerja seks komersial seperti kondom, PITC (Provider Inisiatipe Testing and Conseling), atau pengobatan yang bisa membantu mencegah HIV. (Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini