Sukses

Kurangi Porsi Susu Setelah Anak Berusia 1 Tahun, Sehari 3 Cangkir

Orangtua kerap membelikan susu untuk anaknya hingga berdus-dus untuk jangka tertentu pada saat usia balita. Memang, susu bagus buat tubuh. Tapi kini ada aturan baru konsumsi susu untuk anak balita.

Orangtua kerap membelikan susu untuk anaknya hingga berdus-dus untuk jangka tertentu pada saat usia balita. Memang, susu bagus buat tubuh. Tapi kini ada aturan baru konsumsi susu untuk anak balita, bahkan sejak usia 1 tahun.

Ketika anak berusia 2 tahun, dokter anak akan memberita orangtua untuk beralih dari sering minum susu menjadi 2 persen susu. Tapi, itu tak terjadi lagi.

'American Academy of Pediatrics' mengeluarkan rekomendasi baru pada tahun 2008 yang menyatakan, setelah usia 1 tahun, anak-anak harus minum susu skim atau susu sebesar 1 persen.

"Ini akan memakan waktu yang cukup lama untuk bergeser, karena selalu ada pemikiran 'jangan membuat anak kurang lemak atau diet non-lemak, mereka membutuhkan lemak'," kata Spesialis Anak Dr. Laura Jana, pada acara American Academy of Pediatrics (AAP).

"Tak semua lemak diciptakan sama," tambah Jana, yang mengingatkan lebih penting melihat jumlah lemak jenuh dibandingkan jumlah total lemak ketika bicara soal susu.

Lemak tak jenuh tunggal seperti yang ditemukan pada minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan biji-bijian, yang merupakan lemak yang bagus yang bisa dimasukkan dalam diet anak. Selain itu, AAP merekomendasikan susu rendah lemak untuk anak 1 sampai 2 tahun yang berisiko kelebihan berat badan atau obesitas.

Aturan Susu


ASI atau susu formula biasanya merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi bayi, tapi setelah usia 1 tahun tak ada alasan untuk khawatir mengurangkan porsinya.

"Mereka baru saja selesai tingkat pertumbuhan tercepat mereka pada tahun pertama," kata Jana.

Ia menambahkan, makan makanan di meja biasanya menyediakan kalori dan nutrisi yang cukup bagi bayi Anda untuk pertumbuhan. Antara usia 1 dan 2 tahun, balita juga sudah menjadi aktif. "Mereka tidak makan banyak dan kadang-kadang mereka tak mau makan," tambahnya.

Besi dan Vitamin D merupakan masalah lain ketika menawarkan susu. Minum susu mengandung banyak Vitamin D, tapi minum terlalu banyak bisa menurunkan kadar zat besi dan bisa menyebabkan anemia. Berikut aturannya seperti dikutip Foxnews, Selasa (19/3/2013)
  1. Untuk anak usia 2 sampai 5 tahun, 2 cangkir sehari dan tidak lebih dari 16 ons sudah cukup mempertahankan Vitamin D dan zat besi.
  2. Setelah usia 1 tahun, berikan 2 atau 3 cangkir, atau tidak lebih dari 24 ons per hari. Jika anak minum yogurt dan makan keju, kurangi akan lebih baik
  3. Untuk anak usia 2 hingga 8 tahun, memberikan 2 cangkir
  4. Untuk usia 9 tahun dan lebih, berikan 3 cangkir.
Susu Terlalu Banyak

Minum susu sepanjang hari bukan ide yang baik, terutama bisa merusak nafsu makan anak. Juga, gigi jadi sering disiram gula alami yang bisa menyebabkan kerusakan gigi. Aturan praktis yang baik adalah susu dengan makanan dan air dengan makanan ringan.

Jika anak Anda main di luar, air putih menjadi pilihan yang lebih baik dibanding jus, susu, atau minuman air bergula untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi."Ini membuat anak-anak lebih fokus pada minuman saat haus," ujar Jana. "Jika Anda membiasakannya, mereka akan suka air".(Mel/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini